News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angkasa Pura II Bakal Kelola 3 Bandara di Sumatera Tahun Ini

Penulis: Ria anatasia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin (kedua dari kanan) berbincang dengan petugas check-in di Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Hand-over/PT Angkasa Pura II)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyerahkan pengelolaan tiga bandara di Sumatera ke PT Angkasa Pura II (Persero) pada April atau Mei 2019 mendatang.

Ketiga bandara tambahan yang akan dioperasikan AP II, yaitu HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Radin Inten II di Lampung, dan Fatmawati Soekarno di Bengkulu.

Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan penyerahan ini dilakukan melalui pola Kerjasama Pemanfaatan (KSP) Aset Barang Milik Negara selama 30 tahun.

Baca: Jadi Ornamen Wajib Saat Imlek, Lampion Punya Makna Harapan dan Kebahagiaan

Menurutnya, pola kerjasama tersebut akan menghemat APBN karena pendanaan investasi pengembangan dan pengoperasian bandara akan bersumber dari kas internal AP II.

"Capital expenditure (belanja modal) dan operational expenditure (belanja operasional) tiga bandara itu akan berasal dari AP II, sehingga pemerintah memiliki pilihan untuk menggunakan APBN guna membangun infrastruktur lainnya," kata Awaluddin dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Selasa (5/2/2019).

Baca: Rezeki Petugas UPK, Temukan Ikan Arwana Senilai Rp 10 Juta Saat Bersihkan Kali Item

"Kami sangat menyambut baik kerjasama dengan pola KSP ini sebab dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia demi kepentingan masyarakat. Pemerintah juga akan mendapat pendapatan tetap, pembagian keuntungan, dan penambahan aset baru, serta tetap memiliki aset eksisting bandara tersebut," sambungnya.

Investasi untuk Pengembangan Bandara

Awaluddin mengatakan, AP II sudah memiliki rencana pengembangan di tiga bandara tersebut.

Persero telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) rencana kerja sama pengalihan pengelolaan Bandar Udara Internasional HAS Hanandjoeddin pada 21 September 2018 lalu.

Di Bandara HAS Hanandjoeddin (Tanjung Pandan) akan dibangun terminal baru dan perluasan terminal eksisting untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.

Baca: Dekorasi dan Ornamen Imlek Didominasi Warna Merah, Ternyata Ini Maknanya

Terminal eksisting di bandara tersebut sebenarnya sudah mengalami backlog. Saat ini, jumlah pergerakan penumpang di bandara tersebut telah mencapai 1 juta penumpang per tahun, sementara kapasitas terminal hanya 300.000 penumpang.

"Investasi di HAS Hanandjoeddin disiapkan Rp559,9 miliar di mana setengahnya untuk pengembangan terminal. Sisanya untuk fasilitas lainnya seperti penebalan runway," kata Awaluddin.

Bandara HAS Hanandjoeddin saat ini melayani sejumlah penerbangan domestik seperti dari dan ke Jakarta dan Palembang, serta rute internasional dari dan ke Singapura.

Baca: Wisatan Lokal dan Asing Abadikan Momen Perayaan Imlek di Vihara Dharma Bhakti

Sementara itu, di Bandara Radin Inten II (Lampung) total investasi yang disiapkan sebesar Rp467,6 miliar di antaranya untuk overlay runway secara berkala serta pembangunan dan rehabilitasi fasilitas bandara.

Adapun penumpang di Bandara Radin Inten II diproyeksikan dalam 30 tahun mendatang dapat mencapai 6 juta penumpang per tahun.

Pengembangan juga akan dilakukan AP II di Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dengan total investasi Rp622,6 miliar. Investasi itu disiapkan untuk pembangunan terminal baru dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.

"Melalui berbagai pengalaman, termasuk membangun infrastruktur digital di bandara, AP II optimistis dapat mengembangkan tiga bandara tersebut guna lebih mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Indonesia," jelas Awaluddin.

Dengan penambahan tiga bandara tersebut, AP II akan mengelola total sebanyak 19 bandara pada 2019 yang menitikberatkan pada wilayah Indonesia bagian barat.

Bandara tersebut antara lain: Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini