Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf naik 2,1 persen, sementara Prabowo-Sandi 0,3 persen.
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan yang hadir sebagai penanggap menilai wajar jika debat kandidat tak berpengaruh signifikan pada elektabilitas kedua paslon.
Sebab, mayoritas masyarakat sudah lama terpolarisasi dan memiliki pilihannya masing-masing.
"Jadi mayoritas masyarakat yang menonton debat hanya untuk menunjukkan dukungan kepada paslon yang didukungnya, dan mencari kesalahan paslon lawan," kata Djayadi.
Menurut dia, debat kandidat hanya akan berpengaruh kepada masyarakat yang belum menentukan pilihan serta pemilih mengambang. Namun, biasanya jumlahnya tidak banyak.
Berikut daftar hasil survei 7 lembaga, seperti LSI Denny JA, Populi Center, Charta Politika, Indikator Politi, Y-Publika, SMRC dan Median yang Tribunnews.com rangkum, Jumat (8/2/2019):
1. LSI Denny JA
Dikutip dari Tribunnews, Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin berada di angka 54,8 persen.
Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga hanya mendapat 31,0 persen suara.
Selisih yang terbilang cukup tinggi itu dikarenakan masuh ada 14,2 persen responden yang belum memutuskan pilihannya, atau tidak memberikan jawaban.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 18-25 Januari 2019.
Adapun responden yang digunakan ada 1.200 dan tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,8 persen.
Dari survei tersebut, Jokowi-Ma'ruf lebih unggul dalam pemilih kalangan orang kecil dan emak-emak.