News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Anak Muda Pro Jokowi: Milenial Jangan Alergi dengan Politik

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Talkshow politik bertema Politisi Muda, Harapan Baru Masa Depan #PinterBareng yang digelar di Rumah Aspirasi Rakyat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (13/2/2019) malam.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan anak muda milenial pendukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin berkumpul dan hadir dalam talkshow politik bertema "Politisi Muda, Harapan Baru Masa Depan #PinterBareng" yang digelar di Rumah Aspirasi Rakyat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (13/2/2019) malam.

Acara yang dimeriahkan dengan hiburan live music itu mengundang pembicara dari para politikus muda nasional.

Seperti Tenaga Ahli Staf Utama Kantor Staf Kepresidenan Al Mochtar Ngabalin, Aktivis 98 yang kini menjadi Anggota DPR Fraksi PDI-Perjuangan Adian Napitupulu, Caleg DPR RI asal PSI Rian Ernest.

Hadir juga sejarawan muda Bonnie Triyana dan seniman Kanti W Janis. Sedangkan moderator acara adalah Ammar Gil, mantan Staf Ahli Kemenko Perekonomian.

Dalam paparannya, Rian Ernest mengajak anak muda jangan alergi pada politik. Sebab generasi milenial yang melek teknologi harus bisa juga mencontoh anak muda jaman perjuangan dulu.

Misalnya anak muda yang dengan nekat meminta Bung Karno membacakan proklamasi kemerdekaan.

"Kalau kita lihat sejarah, itu kan nekat banget. Sama seperti sekarang, harusnya anak muda nekat. Sebab kita masuk politik punya tujuan yang jelas, bahwa anak muda harus ikut menentukan arah bangsa kedepan," ujar Ernest.

Ia pun menjelaskan bahwa risiko dan godaan bagi anak muda masuk politik sangat besar. Karena itu, ada syarat-syarat yang mesti dipegang. Yakni harus tuntas dengan diri sendiri dan jangan baperan.

"Kalau saya masuk politik, banyak yang mencibir biasa. Dibilang bego, botak tiap hari dibilangin kayak gitu. Enggak boleh baper, kalau baper kepala jadi ubanan bro. Yang penting kita punya tujuan yang baik," jelasnya.

Ngomong-ngomong soal tujuan, Ernest mengatakan, niatnya sebagai anak muda masuk politik bukan buat mencari harta kekayaan. Bukan mencari pekerjaan.

"Niat anak muda masuk politik bukan ingin nyolong anggaran. Justru niatnya adalah tarung sama penggarong anggaran," tegas Rian.

Ali Mochtar Ngabalin lalu bicara. Begitu naik panggung, dia loncat-loncak seperti gerakan senam, lalu menyontohkan gaya seorang petinju yang sedang bertarung di atas ring.

Ratusan pemuda yang hadir pun bertepuk tangan, surprise, tak menyangka sosok berpakaian surban itu akan menggemparkan acara diskusi.

"Ini bukan apa-apa. Ini cara saya melawan hoaks. Katanya saya stroke, saya sakit keras. Ini sekarang buktinya saya sehat wal afiat. Jadi jangan kalian percaya hoaks lagi," ujar Ngabalin yang membuat peserta makin bersemangat.

Ali Ngabalin kemudian mulai berbicara sedikit serius, khususnya tentang peranan prinsip hidup yang jangan sampai hilang dari generasi milenial.

Pertama, ia meminta generasi muda harus berpegang pada sila pertama Pancasila, yakni harus percaya pada tuhan yang maha esa.

"Ada 3 hal yang mau saya katakan kepada generasi muda. Pertama anda harus percaya tuhan ada, tuhan itu selalu ada dalam kebersamaan kita dimana pun. Jangan kau ragu itu dan saya juga tak pernah ragukan itu," kata Ngabalin.

Politikus berdarah Papua ini melanjutkan, generasi muda harus terus mengasah intelektualitas.

Sebab hanya dengan intelektualitas yang bagus, maka pemikiran yang benar dengan data yang benar akan bisa diterima. Sebaliknya yang hoaks tak akan bisa masuk ke dalam akal yang cerdas.

"Lalu harus banyak-banyak membaca. Saya tidak percaya ada orang pintar kalau tak banyak membaca," jelasnya.

Dengan memegang tiga hal itu, Ali Ngabalin membawa diskusi pada masalah ancaman golput saat pemilu.

Bagi Ngabalin, anak muda tak akan lagi golput saat pemilu, karena sadar bahwa satu suara dari anak muda akan menentukan arah masa depan bangsa.

"Kenapa anak muda tak boleh golput? Dengar baik-baik. Kalau anda golput, anda tak berhak bicara tentang masa depan repubkik ini. Kau catat baik-baik.

Kalau anda tak pakai hak pilih itu, maka selayaknya anda tak berhak tinggal di bumi tanah kelahiran anda ini.

Maka, ingatlah tangal 17 April nanti kita harus ramai-ramai datang ke TPS, nyoblos kita," kata Ali Ngabalin sambil mengacungkan satu jari ke atas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini