Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani mengatakan bahwa sikap Prabowo yang beberapa kali mengapresiasi pencapaian Jokowi dalam debat ke dua Pemilu Presiden2019, bukan merupakan bagian dari strategi. Menurutnya pujian tersebut karena sifat Prabowo yang tidak bisa menutupi kebaikan.
"Itu adalah watak dasar dari pak prabowo yang mengatakan sing beji ketitik sing olo ketoro. Beliau engga bisa menutupi kebaikan. Walaupun persaingan presiden ya tetap tapi kalau kebaikan dilakukan Prabowo," katanya di Kawasan Jakarta Selatan, Senin, (18/2/2019).
Prabowo menurut Muzani hanya menyampaikan terimakasih dan apresiasi bila upaya yang dilakukan Jokowi selama lima tahun terakhir benar benar untuk rakyat. Termasuk klaim menurunya angka kemiskinan, mekipun ada data lain yang mengatakan sebaliknya.
Baca: Pamit Iktikaf, Anak-anak Mandala Shoji Tak Bisa Tidur, Bertanya-tanya Tentang Kepergian Sang Ayah
"Kita berterima kasih, bagaimana beliau juga klaim bahwa angka kemiskinan turun, kita berbangga tapi nyata kemudian anggaran tentang PKH naik dan seterusnya," katanya.
Namun Sekretaris Jenderal Gerindra itu menyayangkan sikap sebaliknya justru diperlihatkan Jokowi dalam debat. Calon petahana terebut mengungkapkan hal atau data pribadi Prabowo yang memiliki ratusan ribu hektar hak guna lahan atau hak guna usaha di Kalimantan dan Aceh. Padahal secara etika hal tersebut tidak boleh dilakukan.
"Kita kemudian saya lihat pak Jokowi terpancing dan kemudian Pak Jokowi mencoba melakukan mengungkapkan suatu data yang bersifat pribadi yang itu sejak awal sudah menjadi kesepakatan, itu tidak bisa, tidak bisa dimungkinkan," katanya.