Jadi menurut dia, tidak mudah bagi Syamsuar untuk mengubahnya menjadi pindah ke Jokowi dalam waktu kurang dari dua bulan menjelang pilpres.
"Apalagi beliau baru dilantik, belum ada kinerjanya yang bisa dinilai masyarakat," papar Djayadi Hanan.
Ketiga, apakah kepala daerah yang bersangkutan menindaklanjuti dukungannya tersebut dengan membangun dan menggerakkan jaringan politiknya untuk memilih yang dia dukung.
Bila tidak, kata dia, dukungan itu hanya sebatas dukungan, tidak akan mengubah pergerakan elektabilitas.
Gubernur Riau Syamsuar mendukung Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2019, meski dirinya diusung dari PKS dan PAN pada Pilkada.
Syamsuar menjelaskan, dukungan diberikan ke Jokowi karena pemerintahan saat ini telah membuktikan kinerjanya dengan nyata, seperti pembangunan infrastruktur, menyelesaikan reforma agraria dan program dana desa.
"Saya berharap beliau bisa dua periode," ujar Syamsuar di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi, kata Syamsuar, dapat dirasakan masyarakat Riau, misalnya pembangunan tol Padang-Pekanbaru meski sekarang belum selesai.
"Kemarin saya dapat informasi lagi, nanti ada tol Riau ke Jambi, pekerjaan-pekerjaan ini kan masih perlu dilanjutkan," kata mantan Bupati Siak itu.
Sementara terkait partai pengusungnya pada Pilkada gubernur Riau seperti PKS dan PAN yang mendukung calon presiden Prabowo Subianto, Syamsuar nantinya akan berkomunikasi dengan baik untuk bisa diterima mendukung Jokowi
"Belum komunikasi, nantilah lah," ucap Syamsuar secara singkat.(*)