Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjawab kebutuhan industri di bidang fashion, Kementerian Ketenagakerjaan membuka pelatihan kerja kejuruan fashion technology yang berlokasi di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Semarang (BBPLK Semarang), Selasa (26/2/2019).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker RI), Hanif Dhakiri mengatakan, di kejuruan fashion technology, siswa tidak hanya diajari membuat kreasi produk, tetapi juga cara memasarkannya.
Baca: Mendagri Pastikan WNA Bisa Miliki KTP dengan Proses Panjang dan Selektif
"Sehingga mereka siap masuk dunia kerja atau berwirausaha," kata Hanif dalam keterangannya.
Ia menambahkan, pengembangan kejuruan fashion tecnology ini merupakan upgrade dari jurusan menjahit di BBPLK Semarang, serta melengkapi fasilitas untuk menunjang profesional di bidang Industri fashion.
Adapun, sub kejuruan yang dibuka adalah sub kejuruan menjahit pakaian anak-anak, menjahit pakaian wanita dewasa, pembuatan pakaian jadi, designer busana kreasi, designer busana produksi, dan operator bordir.
Baca: Maruf Amin Mengaku Tegang Saat Tonton Laga Final AFF U-22 Antara Timnas Indonesia Melawan Thailand
"Selama manusia ingin masih ingin memakai baju, maka industri fashion akan selalu hidup. Sehingga peluang kerja kedepannya sangat lebar. Tinggal bagaimana mengembangkan inovasi dan kreatifitas," ujar Hanif.
Dijelaskan Menaker, dari 16 subsektor industri kreatif, industri fashion menempati urutan ketiga setelah subsektor kuliner dan kriya.
Remaja di Tanah Datar Lecehkan Kitab Suci, Akui Disuruh Orang, Diupah Rp 50 Ribu, Kejiwaan Diperiksa
Viral Remaja Lecehkan Kitab Suci di Tanah Datar, Disuruh Orang Demi Rp50 Ribu, Kejiwaannya Diperiksa
"Industri fashion menyumbang devisa negara sebanyak USD 8,2 miliar atau Rp 122 triliun dan fashion juga menempati urutan kedua produk terlaris di E-Commerce," ungkap Hanif.
Baca: Jusuf Kalla Optimis Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un di Vietnam Akan Dorong Perekonomian Asia
Untuk diketahui, pelatihan di BLK tidak ada batasan usia dan pendidikan. Artinya lulusan apa saja dan usia berapa saja dapat mengikuti pelatihan.
Selain itu, untuk peserta dari luar kota juga dapat mengikuti pelatihan melalui Program Boarding dimana akomodasi selama pelatihan akan ditanggung oleh pemerintah alias gratis.