Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - PT Angkasa Pura II (Persero) menerapkan digitalisasi layanan bus di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
Saat ini, jadwal keberangkatan bus-bus di bandara sudah bisa dipantau secara real-time melalui Passenger Information Display System (PIDS) atau layar informasi di sekitar shelter bus.
Penumpang juga perlu membeli tiket melalui vending machine demi melewati autogate atau gerbang menuju bus bandara.
Digitalisasi layanan bus bandara ini memang sudah disosialisasikan sejak Januari lalu.
Meski begitu, sejumlah penumpang masih belum mengetahui informasi tersebut.
Baca: Lucas Pertanyakan Perubahan BAP Saksi Terkait Pelarian Eddy Sindoro Kotak Masuk x Forum x
Seperti di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis, (28/2/2019) malam.
Puluhan calon penumpang berkumpul di sekitar autogate untuk menumpangi bus Damri dan bus bandara lainnya.
"Bapak ibu, silahkan membeli tiket terlebih dahulu di bagian sana," teriak petugas bandara mengarahkan.
Aulia (25) mengaku bingung karena biasanya dia langsung naik bus lalu membayar tiket ketika sudah masuk bus tujuan akhirnya di Bekasi Barat.
Baca: Kiat Sehat Ala Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan
Ketika sudah mengantre untuk membeli tiket, dia diarahkan kembali untuk mengambil nomor antrean di vending machine.
Dengan nomor antrean itu, Aulia baru bisa membayar tiket secara tunai ke petugas Damri.
"Aduh ini sosialisasinya lewat telepati ya. Kok jadi ribet gini sih," teriak seorang pria di belakang Aulia.
Kebingungan kembali terjadi saat Aulia mencoba melewati autogate bandara.
Meski begitu, petugas bandara sigap memberi arahan kepada setiap calon penumpang yang bertanya.
"Jadi Ibu lihat terlebih dahulu bus tujuan akhir yang ibu beli sudah masuk area shelter terminal ini belum. Kalau sudah, akan ada lambang hijau misalnya di Soetta-Bekasi Barat, nanti tap tiketnya ke autogate ini," jelas petugas tersebut.
Baca: Kronologi Remaja 16 Tahun Ngamuk Tikam Ibu Kandung Hingga Tewas, 2 Warga Kritis Sisanya Masuk UGD
Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menjelaskan, digitalisasi layanan bus bandara ini bertujuan untuk mempermudah penumpang dan membuat operasional bus semakin terdata dan terpantau.
"Digitalisasi layanan ini selain memudahkan penumpang dan membuat operator bus semakin efisien juga bisa memberikan data tingkat demand terhadap angkutan bus di Bandara Soekarno-Hatta,” jelas Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis, Kamis (24/1/2019).
Adapun saat ini terdapat 7 operator bus yang beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta, yaitu Damri, Sinar Jaya, Primajasa, Hiba Utama, AGRA Mas, PPD dan Big Bird.
Sebanyak 7 operator bus itu mengoperasikan total 412 unit bus dengan rute ke sejumlah lokasi di Jabodetabek dengan pergerakan pelanggan sekitar 96 ribu pelanggan per harinya yang menggunakan bus atau sekitar 35 juta pelanggan per tahunnya dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta. Kedepannya digitalisasi pelayanan bus ini akan diintegrasikan ke mobile application platform Indonesia Airports App.