Ia mengaku memperoleh barang haram tersebut dari oknum sopir yang kerap mendampinginya ketika di Jakarta.
Terkait keberadaannya di Jakarta ketika itu, Usman mengaku tengah mengurus persiapan penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya terkait anggaran dan cabang olahraga yang dipertandingkan.
3. Baharuddin Mamasta - Kabiro Agama Sekretariat Negara
Mantan Kepala Biro Agama Sekretariat Negara, Baharuddin Mamasa juga pernah terkena kasus yang sama.
Kariernya harus terganjal kasus hukum atas kepemilikan narkoba yang menyeret namanya. Ia ditangkap pada 23 Desember 2005 dini hari, karena membawa dua paket sabu-sabu.
Paket tersebut ditemukan dalam mobil milik Baharuddin yang tengah terparkir di Jalan Pecenongan, Jakarta Barat.
Penangkapan berawal dari adanya laporan warga yang mengetahui seringnya terjadi transaksi narkoba di tempat tersebut.
Ketika itu, diketahui seorang pengendara sepeda motor melemparkan paket sabu ke dalam mobil yang disopiri oleh Baharuddin.
Namun, saat dilakukan pengejaran pengendara sepeda motor tersebut berhasil lolos dari kejaran polisi.
4. Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi - Bupati Ogan Ilir
Kemudian, Bupati Ogan Ilir nonaktif, Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi juga menjadi salah satu pejabat publik yang pernah tersandung narkoba.
Ia ditangkap oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) di kediamannya pada 13 Maret 2016 malam bersama lima orang lainnya, termasuk sang wakil bupati.
Saat itu, tidak ada bukti yang ditemukan, namun Nofiadi diketahui positif mengonsumsi amfetamin jenis sabu. Atas hasil pemeriksaan yang dilakukan, Nofiadi ditetapkan menjadi tersangka dan mendaoatkan rehabiliasi selama 6 bulan.
5. F - Kadin Perindustrian dan Perdagangan Aceh Utara