Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Antiteror menangkap tujuh orang yang diduga masuk dalam jaringan kelompok teroris Sibolga.
Mereka ditangkap berdasarkan pengembangan dari penangkapan terduga teroris Husain alias Abu Hamzah.
Adapun dua diantaranya berjenis kelamin perempuan dan salah satunya berinisial R yang direkrut dan akan dinikahi Abu Hamzah.
Terkait fenomena baru dimana kelompok teroris mulai melibatkan dan merekrut perempuan, Mabes Polri angkat bicara.
Baca: Praktik Perang Tarif Masih Dilakukan Aplikator Ojol, Pemerintah Harus Campur Tangan
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan perempuan direkrut karena berkarakter setia dan patuh.
"Wanita miliki ciri psikologi ialah setia, taat pada suami. Kesetiaan dan taat pada suami, jika suami memberikan ajaran atau paham, pasti lebih jauh meresap," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).
Baca: 2 WNI Korban Insiden Penembakan di Selandia Baru Merupakan Ayah dan Anak
Pernyataan Dedi merujuk kepada aksi istri Abu Hamzah yang lebih memilih meledakkan diri daripada menyerah kepada aparat kepolisian.
Abu Hamzah sendiri sempat menyampaikan bahwa para perempuan lebih militan daripada laki-laki bila telah memiliki paham radikal.
Jenderal bintang satu itu kembali menyinggung bahwa perempuan akan taat atau patuh pada suami.
Terkait hal itu, ia menyoroti cara Abu Hamzah merekrut anggota dengan cara akan menikahinya, seperti yang dilakukan terhadap R.
"Karena pada dasarnya wanita ini setia pada suami dan taat," tutur Dedi.
Baca: Penembakan di Christchurch Selandia Baru - Kata Jokowi, Jusuf Kalla, dan Dubes Tantowi Yahya
Sebelumnya diberitakan, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut dengan sosok istri Abu Hamzah yang tewas karena meledakkan diri, maka ada tiga orang wanita yang tercatat masuk di lingkaran jaringan Sibolga.
Adapun ketiga wanita tersebut adalah istri Abu Hamzah, R dan Y alias Khodijah.
"Di (jaringan, - red) AH sudah ada tiga wanita, yang satu istrinya yang meledakkan diri, yang satu R direkrut sebagai istri keduanya, dan yang tadi Y ditangkap di Klaten," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).
Ia menjelaskan sosok R adalah calon istri dari Abu Hamzah yang juga direkrut untuk melakukan aksi amaliyah.
Tak dijelaskan dimana kepolisian menangkap perempuan tersebut, namun Dedi menjelaskan jika R juga merupakan mantan istri dari seorang terduga teroris berinisial A.
A sendiri telah tewas, karena melawan aparat kepolisian dan diberikan tindakan tegas di wilayah Tanjungbalai, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
"R ini direkrut oleh AH sebagai calon istri kedua. Pola rekrutannya dia (AH) sudah mulai merekrut perempuan. R ini ialah mantan istri terduga teroris atas nama A kelompok Tanjungbalai, yang pada saat menjalankan aksinya ditangkap melawan kami. Diambil tindakan tegas oleh kami hingga meninggal dunia," kata dia.
Baca: Usai di Malang, SPBU Shell akan Buka di Jombang dan Kediri
Sementara itu, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebut juga mengatakan sosok Y alias Khodijah memiliki peran yang krusial pula.
Y disebut lmemperintahkan terduga teroris lainnya berinisial SH, salah satu dari tujuh terduga teroris yang ditangkap, untuk mengunggah video-video yang berunsur ancaman.
"SH diperintahkan oleh saudari Y untuk mengunggah video yang berisi konten ancaman kepada anggota Polri yang sedang bertugas," tutur Dedi.