Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin meminta seluruh pihak tidak mengaitkan operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Ketua Umum PPP M Romahurmuziy alias Rommy dengan pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Ma'ruf Amin mengatakan dalam kasus M Romahurmuziy semua pihak harus mengedepankan asas praduga tak bersalah.
Ia juga meminta seluruh pihak tidak mengaitkan kasus yang menjerat M Romahurmuziy dengan Pilpres 2019.
Baca: Kelompok Teroris Mulai Rekrut Perempuan Karena Miliki Karakter Setia dan Patuh
"Itu saya kira masalah pribadi tidak ada kaitannya dengan Pilpres, jangan sampai ini dikait-kait," ujar Ma'ruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019).
Kasus M Romahurmuziy juga membuktikan, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tidak mengintervensi hukum.
Selama ini, ucap Ma'ruf Amin, penegakkan hukum di Indonesia sudah sesuai koridor yang berlaku.
Baca: 2 WNI Korban Insiden Penembakan di Selandia Baru Merupakan Ayah dan Anak
"Pemerintah pak Jokowi kan' mendukung upaya penegakkan hukum, dan tidak mau mengintervensi hukum," kata Ma'ruf Amin.
Masyarakat, ucap Ma'ruf Amin, harus bisa membedakan kasus yang menjerat personal dengan kasus kelompok.
"Jangan pilpres dikaitkan dengan urusan pribadi," tutur Ma'ruf Amin.
Sebelumnya, KPK dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (15/3/2019).
Baca: Ayah dan Anak WNI Jadi Korban dalam Serangan Teroris di Selandia Baru
Dari informasi penegak hukum, salah satu pihak yang ditangkap adalah M Romahurmuziy.
Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan soal operasi senyap tersebut.
Namun, dia tak membeberkan identitas para pihak yang diamankan dalam OTT dimaksud.
Dia hanya meminta semua pihak bersabar dan menunggu keterangan resmi dari KPK.