TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menanggapi 'santai' saran yang disampaikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk mundur dari jabatannya.
Seperti yang disampaikan Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily, saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Selasa sore (19/3/2019).
Ia meminta agar politisi Gerindra tersebut tidak asal bicara dan menyampaikan komentar aneh kepada pihak lain.
"Fadli Zon jangan sok tahu, jangan dulu menuduh yang macam-macam, suudzon melulu," ujar Ace.
Baca: Ramalan Zodiak Besok, Kamis 21 Maret 2019: Berpikir Dua Kali Sebelum Bertindak Taurus
Politisi Golkar itu pun menyarankan agar Fadli tidak terlalu dini dalam menyimpulkan.
Hal itu karena uang yang disita tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di ruangan kerja Lukman, mungkin saja tidak terkait kasus yang menyeret nama Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad 'Romy' Romahurmuziy.
Ia menekankan bahwa komisi anti rasuah itu belum memberikan keterangan apapun terkait temuan mereka.
"Bisa saja uang itu misalnya dana operasional menteri atau uang pribadinya pak Menteri, belum tentu uang haram," kata Ace.
Baca: Debat Soal Sedekah Putih dengan Adian Napitupulu, Gerakan Tangan Poyuono Buat Najwa Shihab Salfok
Wakil Ketua Komisi VIII DPR tersebut kemudian menyarankan Fadli agar menghormati proses hukum.
"Lebih baik (kita) serahkan saja (penyelidikannya) kepada KPK untuk mengusut tuntas dugaan hukum atas kasusnya Rommy, kita hormati proses hukum," tegas Ace.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyampaikan sarannya agar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mundur dari jabatannya.
Baca: Bicarakan Sifat Negatif Luna Maya, Rey Utami dan Pablo Benua: Dia Harusnya Terima Kasih Sama Kita!
Hal itu menyusul temuan KPK terkait uang di ruangan kerja Lukman yang memiliki nilai ratusan juta rupiah.
Karena menurutnya, sikap tersebut juga dilakukan para menteri di negara lainnya jika tengah menghadapi hal serupa.
"Saya kira ini sangat memprihatinkan ya, kalau di luar negeri menterinya sudah mundur ya, lebih bagus seperti itu," kata Fadli, di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.