News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Semangat Ibu Bangsa Jadi Spirit Kowani Siapkan Generasi Mantap Industri 4.0

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kowani Fair 2019 di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia telah masuk ke era baru, yakni disruption yang disebabkan oleh teknologi. Fenomena disrupsi atau perubahan cara dan fundamental bisnis, salah satunya akibat revolusi teknologi digital memang akan berlangsung dalam jangka waktu 100 tahun.

Namun jika kita masih berfikir lambat dan bergerak lemot serta tidak berubah secara cepat dengan masih mempertahankan model bisnis kuno, cepat atau lambat akan terkena disrupsi itu sendiri.

Industri 4.0 sebagai sebuah keniscayaan perubahan zaman akan juga membuka peluang dan akses yang sangat luas dan besar sekaligus memberikan sebuah “tantangan” hadirnya sebuah penetrasi pasar global yang luar biasa dahsyat dan tak bisa
dibendung serta tidak kenal kompromi.

Fakta ini sama sekali tak bisa dihadapi  hanya dengan biasa-biasa saja apalagi berkeluh kesah, melainkan harus disikapi
dengan kesiapan yang komprehensif, holistik, integratif dan massif serta matang dalam implementasi dan aplikasinya.

Baca: Kowani Jadi Delegasi Kehormatan Pertemuan Wanita se-Asia Tenggara

Demikian pesan dan arahan Ketua Umum Korps Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo  didampingi Ony Jafar Hafsah  selaku Ketua Panitia pada gelaran Kowani Fair 2019 di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).

Giwo mengingatkan kesadaran dari diri sendiri dan secara kolektif menyesuaikan perubahan bisnis dunia. Misalnya saja
bahwa era gudang dan toko serta pemasaran akan sangat berubah.

Kini yang akan menjadi kampium adalah toko yang bisa mengutamakan kualitas dan daya saing.

Selain juga faktor kreatifitas dalam pemasaran dengan cara online.

"Bisnis masa depan tidak hanya sekadar menggunakan ICT informatika, komputer dan  telekomunikasi saja. Melainkan juga hadirnya artificial intelligence (kecerdasan buatan) dan bergesernya kepemilikan menjadi "sharing
economy" dan sebagainya,"ujar  Giwo Rubianto Wiyogo.

Menurutnya, prediksi ahli, Industri 4.0 akan membawa sebuah gelombang perubahan  yang boleh dikatakan sangat ekstrem terutama dalam bidang ketenagakerjaan dan lapangan pekerjaan, karena akan memunculkan pilihan bahwa akan terjadi pengambilalihan pekerjaan manusia oleh alat artificial Intelligence misalnya robot dan penemuan revolusioner lainnya yang semakin menggeser peran manusia sehingga berkurangnya lapangan pekerjaan di sektor tenaga kerja yang mengandalkan tenaga otot.

Walau disisi lain akan menciptakan profesi baru dimasa depan  yang sangat computer minded.

"Era Industri 4.0 sekiranya mengingatkan kita untuk segera berbenah diri agar kita bersiap untuk menghadapinya. Insya Allah, kita akan diberikan kemampuan  dan jalan keluar untuk menghadapinya," ungkap Ketum Aliansi Pita Putih Indonesia ini.

Giwo menyemangati para perempuan Indonesia yang juga bagian dari insan ekonomi  bersatu-padu dan terus meningkatkan kreativitas dan inovasi serta  terus menjaga mutu produksi bangsa serta berani mengambil terobosan baru dalam bidang pemasaran dan confident untuk memastikan bahwa produksi dalam negeri Indonesia ini betul-betul menjadi tuan rumah di negerinya sendiri dan menjadi tamu terhormat di negara sahabat.

"Itu artinya kita harus bangga  menggunakan produk bangsa sendiri. Kebanggaan itu menjadi bargainning position kuat karena jumlah penduduk  negara kita yang sangat besar adalah pasar potensial bagi semua produk dalam negeri kita," jelas Giwo.

Salah satu kontribusi nyata Kowani adalah selama 18 tahun terakhir, kata Giwo, telah berhasil menggelar Kowani Fair sebagai media untuk mempromosikan industri kreatif dan menciptakan jalur komunikasi antara produsen, penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.

Seperti tahun-tahun sebelumnya maka Pameran Kowani Fair 2019 akan menjembatani serta memfasilitasi wanita pengusaha untuk mempromosikan hasil produknya, sekaligus sebagai sarana dalam mencari pasar-pasar baru bagi produknya.

Kowani Fair telah menjadi agenda tetap bagi Kowani, yang merupakan perwujudan dari komitmen, konsistensi dan tekat bulat bagi organisasi federasi perempuan yang kuat dan eksis untuk ikut serta dalam meningkatkan harkat perempuan melalui kegiatan perekonomian guna pemantapan kesejahteraan keluarga pada khususnya dan kesejahteraan bangsa pada umumnya.

Tema Kowani Fair tahun ini adalah “Dengan Semangat Ibu Bangsa, Kowani Mantap Mempersiapkan Generasi Masyarakat Industri 4.0”. Tema yang sangat menantang sekaligus sarat mandat dan sarat amanat serta kepercayaan publik.

"Kowani berkomitmen bersama-sama dengan segenap  komponen bangsa dengan Pemerintah sebagai leading sector sekaligus
motor atau promotor dengan digital pelayanan (Dilan) untuk terus membangun  kesejahteraan bangsa melalui keluarga yang memiliki ketahanan keluarga yang  sejahtera, menuju Indonesia makmur dan maju,"ucap aktivis perempuan dan anak ini.

Semangat Ibu Bangsa, ujar Giwo, menjadi spirit bagi Kowani mewujudkan dan melahirkan generasi milenial yang  produktif, unggul, kreatif, inovatif, berdaya saing, dan memiliki wawasan  kebangsaan yang militan serta sangat siap menapaki era Industri 4.0

"Pada Kowani Fair kali ini, kita mulai mencanangkan dan mengajak kepada  semua stakeholder untuk memahami hadirnya sebuah new era, yakni era baru untuk siap menyongsong era Industri 4.0 secara totalitas  dengan persiapan yang tersosialisasi, terencana, terpola, terpadu dengan dukungan regulasi serta fasilitasi dari pemerintah bersama seluruh insan wirausaha dan para pengusaha. Kita bertekad untuk  menjadi pemain yang mampu sanding dan mampu tanding di sektor industri dan pemasaran yang modern,"urai Giwo.

Ketum Kowani ini juga mengajak para perempuan menyadari dan mengantisipasi secara konkret dan konsisten, bahwa hasil produksi Indonesia tetap dan terus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, sehingga pada gilirannya tetap mampu meningkatkan
pemasaran untuk produk dalam negeri.

Ony Jafar Hafsah, SE selaku Ketua Panitia Kowani Fair 2019 juga mengamini pandangan Ketum Kowani tentang Indonesia saat sekarang sudah menapaki era Industri 4.0 yang antara lain ditandai dengan serba digitalisasi dan otomatisasi dalam aspek kehidupan.

Namun, sayangnya belum semua elemen masyarakat menyadari konsekuensi logis atau dampak dari perubahan-perubahan yang ditimbulkannya.

Perubahan bisnis itu juga yang mendorong Kowani untuk konsisten menghelat gelaran Kowani Fair tahun ini. Ony menjelaskan tujuan event ini antara lain dalam rangka meningkatkan perekonomian (organisasi) anggota dan masyarakat melalui produk atau pembuatan barang-barang yang inovatif dan kreatif.

Kemudian memberikan peluang bagi organisasi anggota Kowani dan pengusaha wanita Indonesia, untuk dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing dalam memasuki era IT.

Idealisme dari kegiatan ini, kata istri politisi DPR dari Partai Demokrat, Prof Jafar Hapsah ini untuk neningkatkan kecintaan masyarakat dalam penggunaan produksi dalam negeri dan dapat menggerakkan perekonomian nasional menuju terwujudnya kemandirian bangsa. Selain juga ajang promosi efektif dan kompetitif dalam pengenalan produk yang bermutu dan pemanfaatan pemasaran dengan memaksimalkan seluruh komponen pendukung Kowani untuk memasuki pasar global.

"Harapan kami, semoga peran perempuan dalam mengembangkan usaha ekonomi mikro dan kecil semakin baik dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam membangun ekonomi mandiri terpadu serta dapat berkesinambungan dengan perkembangan teknologi saat ini," jelas Ony.

Kowani Fair 2019 menyiapkan 120 stand peserta, sebagian besar diikuti oleh organisasi anggota Kowani dengan menggelar hasil usaha, berupa : kerajinan sandang, pangan, beberapa usaha pendukung sejalan dengan tema, juga produk unggulan dari UKM binaan BUMN, perbankan, binaan asosiasi, himpunan dan gabungan pengusaha.

Ditargetkan 1000 pengunjung per hari, berasal dari kalangan pelaku usaha di berbagai bidang Pemerintahan (Kementerian, Pemda dan Pemkot), 5 organisasi perempuan (OASE, Dharma Wanita Persatuan, TP.

PKK Pusat, Dharma Pertiwi, Bhayangkari), Duta Besar Negara-negara sahabat, seluruh organisasi anggota Kowani (91 organisasi) dan organisasi perempuan lainnya, anggota asosiasi atau lembaga yang bergerak di bidang ekonomi dan perdagangan, nasional maupun internasional dan lembaga pendidikan dan stake holder ekonomi kreatif serta masyarakat umum.

Ony juga menyebut Kowani telah berperan aktif dalam organisasi International Council of Women (ICW) dengan dipercayanya Kowani menjadi tuan rumah general assembly ke 35 di Yogyakarta yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo. Kowani juga sebagai inisiator terbentuknya ASEAN Confederation of Women’s Organization (ACWO), dan anggota tetap Consultative Status with the UNECOSOC dan pendiri Aliansi Perempuan Peduli Pembangunan Berkelanjutan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini