TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membeberkan alasan dirinya tidak bisa hadir dalam kampanye akbar pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Menurut AHY, ketidakhadirannya dalam kampanye akbar pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga tersebut karena dirinya sedang kurang fit.
"Saya merasa badan saya kurang fit sehingga tidak bisa memaksakan diri," kata AHY di Solo, Jawa Tengah, Senin (8/4/2019).
Baca: Analis Politik Sebut Manuver SBY Memperingatkan Kampanye Prabowo-Sandi Sebagai Tanda Main Dua Kaki
AHY mengatakan, selama 10 hari ke depan dirinya memiliki tugas kampanye di berbagai daerah di Indonesia.
Seperti pada hari ini setelah dari Solo dirinya akan menyapa para pendukungnya di Ponorogo, Jawa Timur.
"Jadi itu yang menjadi alasan mengapa saya tidak bisa hadir dalam acara kampanye akbar kemarin," kata AHY.
Dia juga membantah ketidakhadirannya dalam kampanye akbar tersebut karena dilarang oleh SBY.
"Tidak sama sekali. Kalau itu yang beredar saya katakan kesempatan ini, saya sampaikan saya ini adalah pribadi yang mandiri, jadi tidak pernah ada larangan dari siapapun apalagi orang tua sendiri," imbuhnya.
Justru sebaliknya, kata AHY, orang tuanya memberikan keleluasaan kepada anak-anaknya untuk mengambil keputusan dalam melakukan hal apapun.
"Karena beliau (SBY) percaya kami punya pertimbangan yang baik. Dan juga saya laporkan bahwa kemarin sekali lagi kondisi saya kurang fit dan saya menjaga jangan sampai jatuh sakit, akhirnya tidak bisa ke mana-mana itu yang tidak kita harapkan," terangnya.
Sampaikan pesan SBY
AHY juga menyampaikan pesan SBY kepada para kadernya Partai Demokrat bahwa SBY memposisikan sebagai negarawan.
SBY katanya ingin memberikan perspektif atas dasar pengalamannya selama ini memimpin Indonesia 10 tahun dari 2004-2014.
Juga pengalaman SBY selama dinas di militer termasuk dalam menyelesaikan konflik-konflik komunal, horizontal ketika menjadi Menkopolhukam, baik di Poso, Ambon sampai Aceh dan lain sebagainya.
Termasuk pengalaman dulu ketika menjadi bagian dari pasukan PBB di Bosnia.
"Artinya kita berterima kasih kepada Pak SBY sebagai bapak bangsa yang juga terus tumbuh pemikirannya yang mengedepankan akal sehat dan rasionalitas dan mengingatkan kepada semuanya elit politik jangan sampai 2019 ini, kemudian menjadi semakin menjurus kepada polarisasi yang berdampak pada benturan sesama anak bangsa," katanya.
"Apalagi kalau polarisasi selalu diperkuat dengan narasi politik identitas. Itu yang diingatkan (SBY)." (Kompas.com/Labib Zamani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan AHY Tak Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK"