Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPU, Pramono Ubaid menanggapi santai adanya kabar perhitungan cepat pemilihan luar negeri di media sosial.
Sembari berkelakar, dia mengatakan orang yang menyebarkan data tersebut memiliki kemampuan menerawang yang canggih.
"Nah itu. Canggih lah pokoknya. Penerawangannya masuk sampai kotak suara. Tembus pandang gitu sampai bisa hitung yang di dalam kotak. Ha-ha-ha," kata dia tertawa di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (10/4/2019)
Ia menegaskan bahwa kabar penghitungan tersebut dipastikan hoaks. Alasannya, baru lima titik pemungutan suara yang sudah dilakukan.
Kelimanya berada di ; Sana'a, Panama City, Quito, Bangkok dan Songklha hingga 10 April 2019. Sedangkan negara lain, baru dimulai pada 12 hingga 14 April 2019.
Baca: Timnas Junior Thailand Menyerah di Tangan Atletico Madrid U-15
Hal berbeda yang ditunjukkan dalam kabar di media sosial yang sudah menghitung hasil pemilihan di berbagai negara.
"Itu juga, keren kan? Belum dicoblos, sudah ada exit pollnya," ucap dia lagi.
Pramono menjelaskan, semua surat suara yang dicoblos di luar negeri akan berada di Kantor KBRI dan atau KJRI hingga 17 April 2019 untuk penghitungan serentak.
Menunggu hari itu, kotak suara akan ditempatkan di ruangan khusus dengan penjagaan ketat. Sehingga, tidak ada pihak manapun yang dapat masuk.
"Kami pastikan, belum ada yang dihitung. Setelah memilih langsung masuk ke ruangan khusus sampai 17 April. Penghitungan akan serentak dengan di Indonesia," tegas dia.