Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut sejak awal hingga akhir.
Dalam sesi tanya jawab, banyak peserta yang saling berlomba mengacungkan jari untuk bertanya atau menyampaikan pengalaman atau pandangannya.
Namun, karena waktunya terbatas, hanya empat peserta yang berkesempatan mengajukan pertanyaan.
Acara yang dimulai setelah salat Ashar berjamaah itu berakhir seiring dengan berkumandangnya azan Maghrib.
Setelah salat berjamaah, diadakan makan malam bersama dengan sajian menu masakan khas Timur Tengah yang sangat lezat dan nikmat.
Saat itulah Hery menyampaikan, KJRI Jeddah mengelola shelter yang menampung banyak WNI, terutama ratusan tenaga kerja wanita (TKW) yang menghadapi masalah.
Spontan, Aqua meminta izin Hery untuk bersilaturahim dengan mereka dan memberikan motivasi. Mereka umumnya korban kedholiman para majikan, seperti gaji yang tidak dibayarkan selama bertahun-tahun.
Silaturahim berlangsung dalam suasana cair. Mereka sangat terbuka menyampaikan persoalan yang dihadapi dan harapan untuk segera kembali ke Tanah Air, hidup bersama keluarga. Para TKW yang beberapa di antara mereka telah bekerja Arab Saudi hingga belasan tahun itu sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Hery dan jajaran KJRI Jeddah, khususnya Atase Ketenagakerjaan, yang sangat responsif memberikan bantuan yang mereka perlukan, baik fasilitas penampungan maupun mediasi untuk memperjuangkan hak gaji yang belum dibayarkan.
Jadikan para Siswa seperti Anak Sendiri
Keesokan harinya, Kamis sore, 11 April 2019, sekira dua jam sebelum check in di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah untuk kembali ke Tanah Air, Aqua sempat bersilaturahim serta sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajaran guru dan staf Sekolah Indonesia Jeddah.
Sekolah yang dipimpin Sugiono itu memiliki 39 tenaga pengajar dengan total siswa 1.058 orang mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Menengah Atas.
Di sekolah yang beroperasi sejak 1 Januari 1964 itu Aqua banyak memberikan tips mengajar yang efektif dan mengoptimalkan komunikasi dengan para siswa dan orangtuanya.
Sehingga hasil pengajarannya bisa optimal dan bermanfaat secara maksimal ke semua anak didik.
"Untuk memudahkan berkomunikasi jadikanlah para siswa seperti anak sendiri. Dengan begitu mereka selalu merasa dekat dengan semua gurunya. Jangan ragu-ragu memberi apresiasi pada siswa yang berprestasi. Itu sekaligus untuk memotivasi siswa yang lain agar mengoptimalkan kemampuannya," pungkas Aqua.
Semua kegiatan tersebut difasilitasi oleh Atase Imigrasi KJRI Jeddah Ahmad Zaeni yang mendapat dukungan penuh dari Hery.