Saut mengatakan, masa tenang yang ada saat ini bisa dimanfaatkan publik untuk melihat kembali rekam jejak calon yang akan dipilih.
"Karena ini sudah minggu tenang, maka pertama, masih ada waktu untuk kembali merenungkan track record yang akan dipilih, walau sudah ada pegangan siapa yang akan dipilih," kata Saut kepada Kompas.com, Senin (15/4/2019).
Saut menegaskan, pihaknya selalu menginginkan kontestasi politik yang cerdas dan berintegritas.
Oleh karena itu, upaya ini harus didukung oleh seluruh pihak, mulai dari peserta pemilu, penyelenggara pemilu, dan masyarakat selaku pemilih.
Ia juga mengingatkan semua pihak untuk melawan politik uang.
Caranya, dengan peserta pemilu tidak memberi uang kepada pemilih dan penyelenggara.
Selain itu, penyelenggara dan pemilih juga harus menolak apabila ditawari uang oleh peserta pemilu.
"Money politic bisa menyerang siapa saja. Untuk itu agar dihindari. Termasuk menghindari money politic kepada penyelenggara pemilu," katanya.
Senada dengan Saut, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif juga menginginkan Pemilu 2019 berjalan dengan adil dan jujur.
Caranya dengan menolak politik uang dan melihat rekam jejak.
"KPK mengimbau kepada masyarakat agar tidak meminta uang dan menolak pemberian uang dari calon legislatif," kata dia, Senin pagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahfud MD Lebih Percaya Rekam Jejak daripada Visi Misi Peserta Pemilu 2019" dan "Pesan KPK jelang Pemilu: Telusuri Rekam Jejak, Tolak Politik Uang!"