News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Ini Perbedaan Mencolok Gaya Pidato Kemenangan Prabowo dengan Jokowi

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilihan Presiden 2019. Pemungutan suara Pemilihan Presiden 2019 akan digelar pada 17 April 2019.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya pascapencoblosan Pemilu 2019 di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).

“Saya prihatin dari tadi malam banyak kejadian yang merugikan pendukung 02. Banyak surat suara tidak sampai, banyak TPS baru buka jam 11.00 , banyak hal yang membuat pendukung kita tidak dapat undangan. Belum lagi kita temukan surat suara sudah dicoblos,” kata Prabowo.

Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno didampingi para petinggi partai pendukung saat mendeklarasikan kemenangan terkait penyelenggaraan Pilpres 2019 di kediamannya Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019). Prabowo Subianto ditemani Sandiaga Uno kembali menyatakan kemenangannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen hitungan real count internal pada pemilu 2019. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Pidato itu lantas disambut seruan ‘Prabowo Presiden’ berkali-kali dari massa pendukungnya. Prabowo membalasnya dengan salam jempol telunjuk atau identik dengan lambang kampanye capres 02.

Pada pukul 15.00 WIB, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyebut hasil exit poll di 5.000 TPS pasangan nomor urut 02 menang 54 persen dan quick count (hitung cepat) sebesar 52,2 persen.

Prabowo menilai ada upaya dari lembaga survei tertentu yang mendukung kemenangan Jokowi-Ma'ruf.

“Kita sudah ketahui lembaga survei itu bekerja untuk satu pihak, untuk menggiring opini seolah-olah kita kalah,” tuturnya.

Meski begitu, Prabowo mengimbau pendukung-pendukungnya agar patuh pada aturan tanpa bertindak di luar batas hukum.

Ia berpesan supaya relawan fokus mengawal kotak suara sebab kotak-kotak itu fungsi kemenangan.

“Saya minta agar tetap tenang dan tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkis. Hal ini agar kebohongan yang sudah dilakukan bisa dilawan,” tambahnya.

Deklarasi Kemenangan Prabowo
Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendeklarasikan diri sebagai pasangan pemenang pemilu.

Deklarasi ini dilakukan sebelum ada perhitungan resmi mengenai perolehan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Lantas, apa alasan Prabowo mendeklarasikan kemenangan itu? Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menjelaskan alasannya.

"Ini untuk memastikan bahwa angka real count kami sudah naik. Agar masyarakat tahu Prabowo-Sandi sudah 60 persen, jadi enggak perlu khawatir," ujar Andre saat ditemui di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019).

Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno didampingi para petinggi partai pendukung saat mendeklarasikan kemenangan terkait penyelenggaraan Pilpres 2019 di kediamannya Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019). Prabowo Subianto ditemani Sandiaga Uno kembali menyatakan kemenangannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen hitungan real count internal pada pemilu 2019. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Menurut Andre, deklarasi ini hanya didasarkan pada hasil real count yang dilakukan oleh internal BPN.

Angka tersebut dinilai sudah cukup memastikan kemenangan Prabowo-Sandi atas pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Andre mengatakan, saat ini BPN masih menunggu data masuk dari seluruh Indonesia.

Perhitungan ini dilakukan sambil menunggu hasil perhitungan KPU.

"Bagaimana pun juga, keputusan KPU yang final. Bagaimana pun kami akan tunggu perhitungan KPU," kata Andre.

Prabowo dan Sandiaga tampil mendeklarasikan kemenangan dalam Pilpres 2019 atas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Kami mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden berdasarkan perhitungan real count lebih dari 62 persen," kata Prabowo saat jumpa pers di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis sore.

Prabowo Kembali Diklarasi Kemenangan

Kamis (18/4) Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno didampingi para petinggi partai pendukung saat mendeklarasikan kembali deklarasi kemenangan terkait penyelenggaraan Pilpres 2019 di kediamannya Kertanegara, Jakarta Selatan.

Bila sebelumnya Prabowo sendirian, yang kedua kali ini Prabowo ditemani Sandiaga Uno. Ia menyatakan kemenangannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen hitungan real count internal pada pemilu 2019. Tribunnews/Jeprima

Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno didampingi para petinggi partai pendukung saat mendeklarasikan kemenangan terkait penyelenggaraan Pilpres 2019 di kediamannya Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019). Prabowo Subianto ditemani Sandiaga Uno kembali menyatakan kemenangannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen hitungan real count internal pada pemilu 2019. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Dalam deklarasi tersebut, Sandiaga berdiri di samping kiri Prabowo.

Sementara di samping kanan Prabowo berdiri Amien Rais. Di sekitar mereka berdiri para pendukung 02 lainnya.

Prabowo memberikan pernyataan dengan membaca teks yang sudah disiapkan.

Sepanjang Prabowo berbicara, Sandiaga tampak lebih banyak tertunduk.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Prabowo Deklarasi Sebelum Perhitungan KPU? Ini Kata Jubir BPN".

Deklarasi Kemenangan Jokowi
Semenetara Jokowi mendeklarasikan kemenangannya tidak secara langsung menyatakan menang. Ia memilih menyampaikan kabar ucapan selamat dari sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan negara sahabat.

Ini karena Indonesia dianggap sukses melaksanakan Pemilu 2019 secara serentak.

Alhasil Jokowi siang tadi menerima telepon dari puluhan kepala negara.

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Maruf Amin didampingi sejumlah pimpinan partai politik pendukung memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup di Jakarta, Kamis (18/4/2019). Dalam keterangan persnya Jokowi memaparkan mengenai hasil quick count dari 12 lembaga survei yang 100% sudah selesai, pasangan Jokowi-Amin memperoleh 54,55 % suara dan Prabowo-Sandi mendapat 45,5%. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Orang nomor satu di Republik Indonesia ini bercerita dia menerima telepon dari Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menghubungi Jokowi siang tadi ketika Jokowi tengah berada di Istana Negara, Jakarta.

"Juga 22 negara lainnya yang telah memberi selamat atas diselenggarakannya Pemilu serentak. Selamat untuk masyarakat Indonesia atas keberhasilan pemilu 17 April kemarin," tutur Jokowi di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, (18/4/2019).

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Maruf Amin didampingi sejumlah pimpinan partai politik pendukung memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup di Jakarta, Kamis (18/4/2019). Dalam keterangan persnya Jokowi memaparkan mengenai hasil quick count dari 12 lembaga survei yang 100% sudah selesai, pasangan Jokowi-Amin memperoleh 54,55 % suara dan Prabowo-Sandi mendapat 45,5%. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Jokowi menuturkan para kepala negara mengungkapkan kekagumannya atas keberhasilan Indonesia melaksanakan pemilu presiden dan legislatif secara bersamaan.

Terlebih lagi Indonesia merupakan negara besar dengan banyak pulau.

"Ini pemilu yang sangat besar dan rumit, karena ada di 17 ribu pulau, ada 800 ribu TPS. Ini sebuah pemilu besar yang kalau mungkin negara lain melihat itu betul-betul sangat kagum, dan tingkat partisipasi yang hampir 81 persen, sesuatu yang sangat tinggi sekali," tambahnya.

Bersahabat dengan Prabowo

 Joko Widodo mengaku akan tetap bersahabat dengan Prabowo Subianto pasca gelaran Pemilu 2019 digelar.

Bahkan menurut Jokowi, tali silaturahmi antara dirinya dengan sang rival, Prabowo Subianto akan tetap terjaga.

Pun dengan sosok Sandiaga Uno, Jokowi mengaku akan tetap menjaga persahabatan dengan Cawapres 02 itu.

"Sudah sering saya sampaikan bahwa persahabatan dan tali silaturahmi kami semuanya saya dan juga Kiai Maruf amin tidak akan putus dengan pak Prabowo maupun Pak Sandi," ucap Jokowi di Restoran Pelataran, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019).

Jokowi Prabowo (Kolase/TribunWow)

Mengacu pada hal tersebut, Jokowi pun mengaku sudah mengutus seseorang untuk bertemu dengan Prabowo Subianto.

Ya, hal tersebut seolah jadi penguatan bahwa Jokowi ingin bertemu dengan Prabowo Subianto.

Pertemuan itu konon ingin dilakukan Jokowi guna memberitahukan kepada khalayak bahwa dirinya dengan Prabowo Subianto tetap bisa bersahabat.

"Tadi siang saya sudah mengutus seseorang untuk bertemu dengan beliau agar kita bisa berkomunikasi dan kalau bisa bertemu sehingga rakyat bisa melihat bahwa Pemilu kemarin sudah selesai," ujar Jokowi didampingi Maruf Amin.

Melalui konferensi pers itu pula, Jokowi turut mengucapkan terima kasih kepada beberapa pemimpin negara lain.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini