Untuk menuju TPS tersebut, Made harus menempuh jarak 10 km dengan berjalan kaki bersama petugas pengamanan lainnya dan penyelenggara.
Saat melakukan pengamanan dia mengalami kelelahan karena mendaki daerah perbukitan.
Akibatnya, saat berada di TPS tersebut, Made Darsana merasakan sesak napas hingga pingsan.
Warga panik pun panik dan harus bahu-membahu mengevakuasinya menuju kota Mamuju.
Para warga harus kembali melalui jalur perbuktian sepanjang 10 Km agar bisa keluar dari wilayah tersebut.
Para warga menandu Made dengan menggunakan empat sarung untuk memudahkan evakuasi.
Namun, proses evakuasi terbilang sulit karena harus naik turun bukit dan melewati semak belukar.
Made ditandu selama sekitar empat jam agar sampai di jalan poros Mamuju.
Made pun langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Baharudin Djafar ditemui di RS Bhayangkara Mamuju, Jumat sore, mengatakan Bripka I Made Darsana memang kelelahan akibat mengawal proses distribusi logistik di lokasi dengan medan sangat sulit.
Baharudin Djafar mengatakan, lokasi TPS 16 jaraknya sekitar 20 km dari Kota Mamuju, namun sekitar 10 km harus ditempuh berjalan kaki.
"Semoga sehat karena sudah menjalani perawatan," kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.
Kapolda berjanji, akan memprioritaskan Made mengikuti pendidikan atau sekolah pasca pemilu ini sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan dalam mengawal kelancaran pemilu.
"Sekarang pangkatnya Bripka dan tahun depan kami akan prioritaskan untuk sekolah. Karena tahun depan akan pensiun," ujarnya.