TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasabuan menilai Ketua MPR sekaligus Ketua Umum PAN memiliki sikap negarawan karena bertemu an berkomunikasi dengan Jokowi.
Karena, menurutnya meski hadir dalam pelantikan Gubernur di Istana Negara sebagai Ketua MPR, posisi Zulkifli tidak bisa dipisahkan sebagai Ketua Umum PAN yang selama ini berada di kubu oposisi.
"Itu menunjukkan sikap kenegarawanan dari pak Zulkifli sebagai ketua MPR dan posisinya tidak bisa dipisahkan pak Zul adalah ketum PAN," kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (25/4/2019).
Menurut Bara, pertemuan tersebut bisa diartikan sebagai bentuk kesadaran Zulkifli Hasan yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan politik.
Zulkifli memikirkan bagaimana menempatkan keutuhan bangsa di atas segala galanya.
"Saya berikan apresiasi pada presiden Jokowi yang bersedia untuk bertemu pak Zulhas, jadi ini kan semacam signal positif," tuturnya.
Bara sendiri menilai bahwa hasil Pilpres 2019 sudah jelas.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei merefleksikan Pemilu sebenarnya, yang kini hasilnya masih dihitung KPU.
Baca: Diminta Said Didu Tak Berhenti Puji KPU, Mahfud MD Jawab Begini
"Bagaimana memang quick count ini kan sesuatu gambaran kalau kita lihat pilpres sebelum-sebelumnya, tiga kali sebelumnya, Quick count selalu konsisten, selalu hasilnya bisa dikatakan hasilnya 99 persen akurat dengan hasil resmi yang kemudian diumumkan KPU,"pungkasnya.
Sebelumnya Usai pelantikan gubernur dan wakil gubernur Maluku, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Presiden Jokowi sempat berbincang dengan Ketua Umum MPR sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Baik Zulkifli Hasan maupun Surya Paloh sebelumnya juga hadir menjadi tamu undangan di pelantikan gubernur dan wakil gubernur Maluku.
Obrolan diawali dari Jokowi yang berjalan menuju meja bundar di tengah Istana Negara usai mengucapkan selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Murad Ismail dan Barnabas Orno.
Selang beberapa menit, Zulkifli Hasan atau Zulhas menyusul bersama Surya Paloh. Zulhas duduk di sisi kanan, sementara Paloh di sisi kiri Jokowi.
Jokowi juga terlihat menyampaikan sesuatu kepada Zulhas. Sesekali mereka tertawa bersama.
Dikonfirmasi awak media soal perbincangannya dengan Jokowi, Zulhas mengaku banyak hal yang dibicarakan bersama, salah satu yang dibahas yakni persoalan pemilihan umum (Pemilu) 2019.
"Silaturahmi pasti banyak yang kami bicarakan. Soal pemilu terlalu lama sampai delapan bulan jadj habis energi," papar Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Zulhas menambahkan bersama Jokowi dan Surya Paloh, mereka lebih banyak membicarakan masalah pelaksanaan Pemilu yang memakan waktu lama hingga mencapai delapan bulan.
Zulhas merasa perlu dilakukan perubahan Undang-Undang Nomor 7 tentang Pemilu agar pelaksanaan pemilu berlangsung sekitar 1,5 bulan saja.