TRIBUNNEWS.COM – Mursyid (45) seorang tim sukses dari calon anggota DPRD Kabupaten Cirebon menjadi depresi alias stres setelah ditagih adiknya yang juga caleg karena suara yang diperoleh jauh dari perkiraan.
Artikel ini menjadi berita terpopuler Tribunnews, disusul kekhawatiran tim Prabowo-Sandiaga hasil penghitungan suaranya diretas oleh pihak tertentu, maka tim suksesnya melakukan penghitungan di tempat acak seperti di kedai kopi atau rumah relawan.
Sedangkan berita selanjutnya adalah putra mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meneteskan air mata saat ditanya mengenai kondisi sang ibunda, Kristiani Yudhoyono atau Ibu Ani.
Tim Sukses Depresi
Mursyid (45) seorang tim sukses dari calon anggota DPRD Kabupaten Cirebon Jawa Barat mengaku mengalami depresi pada Selasa malam (23/4/2019).
Baca: Jokowi di Ambang Rekor, Jika Menang Lagi Maka Jadi Jawara 5 Kali Pemilu
Baca: Berhonor Rp 500 Ribu Sudah Ada 90 Yang Meninggal, Begini Beratnya Jadi Petugas KPPS
Warga Desa Penpen, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon ini tak kuat karena terus ditagih sang caleg mengenai hasil perolehan suara yang di luar prediksi.
Ironisnya, sang caleg yang dimaksud adalah Khaerudin (35) yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri.
Khaerudin mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kabupaten Cirebon dengan nomor urut enam dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Dia mewakili daerah pemilihan tujuh yang meliputi enam kecamatan antara lain: Kecamatan Astanajapura, Beber, Greged, Mundu, Sedong dan Susukan Lebak.
“Saya tim sukses ring satu untuk Caleg PAN Nomor 6 Dapil 7, namanya Khaerudin. Dia adik kandung saya,” kata Mursyid kepada sejumlah media.
Dia hanya mendapatkan 567 suara dari jumlah suara yang ditargetkan sebanyak 3000 suara. Anak kedua dari pasangan Basyir (alm) dan Aminah ini menceritakan, tekanan itu diduga terjadi setelah Kherudin memberikan sejumlah nominal uang dan 3.000 butir telur dalam dua buah mobil boks kepada Mursyid.
“Sekarang kalau orang silaturahim enggak ngasih-ngasih kan enggak enak. Udah ngeganggu waktunya, enggak enak kalo enggak ngasih. Saya bilang, ini sih titipan telur dari adik saya, sodakoh aja, doa dan dukungan pilih adik saya ya,” kata Mursyid kepada Kompas.com mengingat kata-kata saat dia mengampanyekan adiknya.
Mursyid meyakinkan bahwa dirinya sudah kerja keras siang dan malam menyosialisasikan adiknya dari rumah ke rumah.
Dia memberikan satu bungkus paket berisi empat butir telur untuk satu orang pemilih.
Hitung di Kedai Kopi
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, tiga kali mendeklarasikan kemenangan Pilpres 2019 dengan perolehan 62 persen berdasarkan real count internal.
Menurut Prabowo Subianto, hasil real count diperoleh dari penghitungan di 320 ribu TPS dan sekitar 40 persen total suara yang masuk.
Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Mursyidan Baldan mengatakan pihaknya saat ini melakukan input formulir C1 di beberapa tempat.
Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Mursyidan Baldan mengaku sebelumnya sempat hanya sehari tim melakukan input formulir C1 di Hotel Ambhara Jakarta, yakni pada hari-H pemungutan suara 17 April 2019.
Baca: Kembali Bertemu Setelah Kabar Putus Cinta, Billy Syahputra, dan Hilda Vitria Hanya Saling Pandang
Baca: Jokowi Unggul, Relawan Projo di Semarang Gelar Syukuran Bagikan Nasi Bungkus
Namun, berikutnya lokasi input data form C1 dipindahkan ke beberapa tempat.
"Iya kemarin itu hanya satu hari saja. Malam selesai karena ingin mengetahui hitung cepat. Sekarang, kita ada di beberapa tempat untuk input C1," jelasnya kepada Tribun di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Menurutnya, pemindahan lokasi tersebut untuk kepentingan keamanan dan kenyamanan mengingat formulir C1 plano adalah hal yang krusial dalam penghitungan suara.
Terlebih, melakukan input data harus benar-benar fokus dan tidak enak apabila ada orang yang lalu lalang, mengganggu konsentrasi relawan yang bekerja.
"Kalau di ruangan besar begitu, tidak kondusif lah. Jadi, ada beberapa tempat untuk unggah dan juga penyimpanan. Di sekitar sini juga ada," ungkap dia.
Namun demikian, dia menjelaskan banyak relawan dan juga partai politik pendukung memiliki data yang nantinya juga akan membantu proses penghitungan C1.
"Partai pendukung punya masing-masing. Relawan juga ada sendiri-sendiri, kita juga punya sendiri. Nanti ini akan saling mengisi," imbuh dia.
Hal serupa dikatakan oleh Koordinator Nasional Ruang Sandi, Dimas Akbar.
Kata dia, tidak ada lokasi khusus untuk mengunggah formulir C1.
Baginya, terlalu rawan diretas atau di-hack apabila lokasi mereka diketahui.
Bagaimanapun, jelas dia, perihal pengunggahan data melalui sarana teknologi.
"Kami khawatir apabila data yang kami unggah ini di-hack. Jadi, memang tidak ada lokasi khusus.
Kita bisa saja upload di kedai kopi atau di tempat kerja para relawan. Bisa juga di rumah salah satu relawan," kata dia.
AHY Menangis
Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY tak kuasa lagi membendung air matanya saat ditanya soal kondisi sang ibu, Ani Yudhoyono, yang kini masih menjalani perawatan di National University Hospital, Singapura.
Keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY tak pernah absen untuk selalu memberikan kabar terkini tentang kesehatan Ani Yudhoyono yang divonis mendertia kanker, tak terkecuali putra pertama mereka, AHY.
Dalam foto terbaru Ani Yudhoyono, tampak AHY tengah mendapat giliran untuk menjaga sang ibu di rumah sakit.
Foto tersebut memperlihatkan kondisi fisik Ani Yudhoyono yang tampak agak sedikit kurus dari sebelumnya.
Dilansir dari tayangan Rumpi NO Secret edisi Jumat (19/4/2019), Annisa Pohan dan AHY tampak diundang untuk menjadi bintang tamu yang dipandu oleh Feni Rose tersebut.
Saat menjadi bintang tamu, baik Annisa POhan maupun AHY mendapat sejumlah pertanyaan dari Feni Rose seputar kondisi Ani Yudhoyono.
Baca: Masalah Sepele Ini Jadi Sebab Tersangka Memotong Leher Budi Hartanto Usai Membunuhnya
Baca: Ini Omongan Audrey yang Bikin Pelaku Sakit Hati? Bukan Masalah Cowok, Seret Almarhum Ayah
Awalnya, Feni Rose menanyakan tentang reaksi keluarga ketika pertama kali mengetahui penyakit yang diderita oleh Ani Yudhoyono.
Menurut sang menantu, Annisa Pohan, saat keluarga tahu tentang penyakit kanker darah yang diderita Ani Yudhoyono, mereka sangat terkejut.
Bahkan Annisa menyampaikan seolah-oleh sedang jatuh dari atas gedung.
“Begitu tau kita semua memang keluarga langsung seperti dilempar dari atas gedung, langsung drop banget.”, kata Annisa Pohan.