TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan hari buruh 1 Mei 2019 akan jatuh pada Rabu lusa. Rencananya, perayaan May Day di Jakarta akan digelar di Istora Senayan.
Hal itu disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal. Menurutnya informasi tersebut juga telah diteruskan kepada Presiden Joko Widodo saat bertemu di Istana Bogor, Jumat (26/4/2019) lalu.
Said mengatakan Jokowi mempersilakan dan menyebut hal itu merupakan hak konstitusional. Jokowi juga berpesan agar menjaga ketertiban dan damai selama aksi May Day itu berlangsung.
Selain itu, menurutnya pada Hari Buruh internasional nanti, KSPI akan mengundang Prabowo Subianto untuk berpidato di Istora Senayan, Jakarta.
Baca: Giliran Jokowi Disapa SIAP PRESIDEN oleh Adian Napitupulu dkk, Ini Videonya
Baca: UPDATE Real Count KPU, Data Masuk Genap 50 Persen: Jokowi Unggul 9,5 Juta Suara dari Prabowo
Baca: Kenapa TNI AL Tidak Lepaskan Tembakan saat Kapal Perang Indonesia Ditabrak Vietnam?
"Kami akan May Day Istora Senayan, dan kami sudah terkonfirmasi akan mengundang Pak Prabowo untuk pidato May Day. Wajar karena KSPI adalah pendukung 02," kata Said Iqbal di rumah Prabowo Subianto, Jumat (26/4/2019) tengah malam.
"Sekitar jam 12.15 (Prabowo) akan pidato di hadapan buruh-buruh KSPI kurang lebih hampir 75 ribu orang," ujarnya.
Sandiaga Dipastikan Tak Hadir
Berbeda dengan Prabowo, cawapres kubu 02, Sandiaga Uno memastikan dirinya tidak hadir dalam acara tersebut.
Sandiaga mengaku telah memiliki rencana tersendiri di hari tersebut.
"Saya tidak memiliki rencana untuk menghadiri karena ada rencana saya di luar kota pada hari tersebut," kata Sandiaga saat ditemui di 18 Office Park, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (27/4/2019).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut menilai para buruh memperjuangkan keinginan mereka untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang lebih baik.
Oleh karena itu, Sandiaga berpendapat, lebih baik perjuangan tersebut tidak tercampur dengan agenda politik.
"Teman-teman serikat pekerja atau buruh menginginkan lapangan kerja yang lebih terbuka dan alangkah baiknya kalau proses tersebut murni dari pekerja tidak terbelah karena tentunya agenda politik yang ada sekarang," ungkapnya.
Perwakilan buruh bertemu Jokowi