TRIBUNNEWS.COM - Sebagai negara yang sama-sama menganut konteks pertahanan laut Green Water Navy, Indonesia-Vietnam kerap melakukan berbagai manuver dalam memperkuat militernya.
Indonesia sempat panik juga ketika negeri Nguyen mengakuisisi 6 buah kapal selam Improved Kilo Class 636 yang terkenal karena kesenyapannya.
Tapi negeri ini membalas dengan jalinan kerjasama pembuatan kapal selam Improved Chang Bogo Class dari Korea Selatan sekaligus mengajari Indonesia cara membuat monster bawah air itu secara mandiri di PT PAL.
Arms race kedua negara tak berhenti di situ.
Vietnam Peolpe's Navy pada 2011-2018 secara berturut-turut membeli 6 unit kapal perang frigat Gepard Class dari Rusia buatan galangan Zelenodolsk Plant Gorky.
Secara di jagat militer, Gepard class sudah kondang namanya karena frigate ini juga merupakan kapal kombatan utama AL Rusia.
Mengutip Janes.com, dengan panjang 102 meter, Gepard sanggup menggotong berbagai persenjataan kelas berat macam Kh-35 anti ship missile atau Kalibr-NK Dagestan dengan jangkauan tembak 220 km, torpedo 533mm, rudal anti serangan udara Osa-M, naval gun AK-176, roket anti kapal selam RBU-6000 dan Close In Weapon System (CIWS) AK-630 serta senapan mesin kaliber 14.5mm
Gepard class Vietnam dapat menjelajah lautan sepanjang 7.000 km selama 15 hari dengan kecepatan ekonomis 15 knot dan jika mencapai kecepatan penuh yakni 28 knot dengan awak kapal sebanyak 98 orang.