Direktur Eksekutif IPI mengatakan jika Jokowi mengakomodir Demokrat maka sama saja memberikan 'karpet merah' untuk AHY bertarung di Pilpres 20124
TRIBUNNEWS.COM - Aksi sejumlah pendukung Prabowo Subianto, menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat reaksi dari sejumlah pihak, contohnya Direktur Ekskutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo.
Seperti diberitakan, pendukung Prabowo seperti Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY juga Ketua PAN, Zulkifli Hasan, menemui Jokowi secara terpisah setelah pemungutan suara Pilpres 2019.
Pertemuan tersebut digadang-gadang sebagai pertemuan untuk membahas kemungkinan koalisi.
Baca: Termasuk AHY, 3 Tokoh Pendukung Prabowo Temui Jokowi Setelah Pilpres 2019, Tujuannya?
Baca: Ahmad Dhani Disebut Tak Lolos DPR, 3 Artis Senasib hingga Relawan Optimistis
Karpet Merah
Karyono, dalam hal ini menurutkan bahwa Presiden Joko Widodo lebih baik mengakomodir Partai Amanat Nasional (PAN) daripada Partai Demokrat untuk masuk koalisi.
"Jokowi lebih baik mengakomodir PAN untuk bergabung di pemerintahan," kata Karyono Wibowo saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (3/5/2019).
Karyono menilai, PAN bisa memperkuat Jokowi di Parlemen periode 2019-2024.
Sebab, PAN tak memiliki konstilasi untuk mengajukan calon presiden atau calon wakil presiden di Pemilu 2024.
Namun sebaliknya, lanjut Karyono, jika Jokowi mengakomodir Demokrat untuk masuk koalisi sama saja memberikan karpet merah untuk Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertarung di Pilpres 2024.
"Jika mengakomodir Demokrat, sama saja memberikan karpet merah untuk AHY bertarung di 2024," ucap Karyono.
Pendukung Prabowo temui Jokowi sebelum hasil Pilpres diumumkan
Komandan Kogasma Partai Dmeokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis (2/5/2019) sore.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, juga menemui Jokowi secara terpisah.