TRIBUNNEWS.COM - Wanita yang sedang haid alias datang bulan dilarang menjalani puasa ramadan 1440 H.
Lalu, bagaimana hukum puasa ramadan saat wanita baru tersadar sedang haid setelah berbuka?
Berdasarkan laporan Sripoku.com dilansir TribunJakarta.com, Ustadz Ammi Nur Baits memberikan penjelasannya.
Berikut keterangan Syaikh Khalid bin Saud Al-Bulaihid,
إذا تيقنت المرأة نزول دم الحيض قبل الغروب ولو بزمن يسير فسد صومها ووجب عليها قضاء ذلك اليوم لأن الحيض مانع من صحة الصوم بالإتفاق.
Apabila seorang wanita yakin bahwa darah haid itu keluar sebelum maghrib, meskipun hanya sesaat, maka puasanya batal dan wajib dia qadha puasa yang batal pada hari itu.
Karena keluarnya haid termasuk pembatal puasa dengan sepakat ulama.
Lanjut beliau,
أما إذا شكت هل نزل قبل الغروب أم بعده فالصوم صحيح ولا يؤثر ذلك الشك لأنه وقع بعد الفراغ من العبادة فلا حكم له والأصل بقاء الصوم
Kemudian, ketika terjadi keraguan, apakah darah haid ini keluar sebelum atau sesudah maghrib, puasa tetap sah dan keraguan ini tidak mempengaruhi keabsahan puasanya.