News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

KPU Tanggapi Sandiaga: Situng Telah Diaudit Sebelum Dioperasikan

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisioner KPU RI Hasyim Asy'ari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengungkapkan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) telah diaudit.

Ia mengatakan Situng telah diaudit jauh-jauh hari sebelum dioperasikan.

Hal itu dikatakannya menanggapi usulan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang meminta Situng KPU RI diaudit kerena ditemukan banyak kesalahan dalam proses input data.

"Sistemnya sudah diaudit kok, diaudit. Sudah dilakukan (audit) jauh sebelum (Situng) ini dioperasionalkan," ucap Hasyim ditemui di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).

Terkait kesalahan input data dalam Situng, Hasyim mengatakan semuanya terpantau oleh Tim Situng Pusat di KPU RI.

Sehingga, segala kesalahan pun langsung ditindaklanjuti.

"Kalau ada laporan tentang salah entry, salah scan, misalkan ya, itu semuanya kita tahu di sini. Dan bahkan di luar apa yang sudah dilaporkan, KPU juga menemukan yang tidak tepat, tidak tepat itu," katanya.

Baca: Guru Besar UI: Pemerintah Harus Satu Suara dalam Insiden Tabrakan dengan Kapal Vietnam

Sebelumnya, Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) diaudit.

Sebab, Sandiaga mendapat laporan banyak kesalahan input suara di situng yang bisa diakses publik di website resmi KPU itu.

"Aktivis-aktivis sudah menemukan begitu banyak permasalahan terkait data entry di situng. Oleh karena itu perlu sistem ini diaudit agar tuduhan bahwa ini berpola dan hanya menguntungkan paslon tertentu itu bisa dihindarkan," kata Sandiaga di Bandung, seperti dikutip dari Kompas TV, Senin (6/5/2019).

Sandiaga mengatakan, permintaannya untuk mengaudit Situng itu bukan karena suaranya kalah dari pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurut dia, audit ini penting untuk kualitas pemilu itu sendiri.

"Karena ini bukan hanya soal kalah menang, yang melaporkan kecurangan ini dua kubu, baik di 01 atau 02. Untuk memastikan pemilu jujur adil dan kita menghadirkan pemilu yang berkualitas, sudah saatnya kita audit apa yang terjadi sampai berulang kali terjadi kesalahan data entry," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini