"WC yang kotor kan dibuang, lah buangan kan udah kotor. Lah udah dibuang kok diminum lagi," ujar Nila.
2. Sebut Quick Count mengandung sihir sains
Pasca-Pilpres 2019, Bachtiar Nasir mengungkapkan ketidakpercayaan kepada lembaga survei penyelenggara quick count Pemilu 2019.
Bachtiar Nasir mengatakan, hasil quick count yang memenangkan paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin mengandung sihir sains dan kebusukan.
Hal tersebut ia katakan di depan ratusan pendukung Prabowo-Sandi di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).
“Emak-emak tak usah khawatir, karena quick count itu mengandung sihir sains, isinya kebusukan semua,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Bachtiar Nasir memutuskan untuk mendukung paslon nomor urut 02 itu dalam gelaran Pilpres 2019.
Bachtiar Nasir kemudian meminta semua pendukung Prabowo-Sandi yang hadir untuk mengawal penghitungan suara Pemilu 2019 agar tidak ada kecurangan.
“Secara de facto Pak Prabowo dan Bang Sandiaga resmi menjadi presiden dan wakil presiden di hati rakyat Indonesia. Mari kita kawal sampai hal tersebut menjadi ‘de jure’,” tegasnya.
Ucapan Bachtiar Nasir itu pun langsung ditanggapi Sekjen Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Yunarto Wijaya dalam acara Mata Najwa.
"Ya yang pertama yang jelas kami bukan sihir sains atau setan seperti istilah Ustaz Bachtiar Nasir."
"Karena kehadiran hitung cepat itu dilindungi oleh PKPU nomor 10 tahun 2018 pasal 28 ayat 1 sampai 3," jelas Yunarto Wijaya.
"Kalau ada yang mengatakan ini sihir, ya kalau bisa ini dihapus saja nanti secara aturan," tegasnya.
Direktur Eksekutif Charta Politika itu juga sempat menyinggung tentang upaya defensif lembaga survei saat dituduh bermacam-macam.