Laporan wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Pemilu, Jojo Rohi menilai sangat penting untuk melakukan investigasi khusus guna mengetahui pasti kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sepanjang Pemilu Serentak 2019 berlangsung.
Hal dikatakan Jojo Rohi dalam acara diskusi publik di Gedoeng Joeang '45, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019).
Anggota tim pemantau Pemilu independen internasional itu menjelaskan, investigasi harus dilakukan setelah penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 selesai hingga penetapan pemenang Pemilu 2019.
"Investigasi kematian petugas KPPS atau pembentukan TPF (Tim Pencari Fakta) harus dilakukan, tapi tentunya habis penetapan para pemenang," kata Jojo.
Baca: Sikapi Demo Pendukung Prabowo-Sandi, TKN: KPU dan Bawaslu Tak Perlu Ditekan Dengan Mobilisasi Massa
Investigasi setelah penetapan kemenangan dilakukan untuk menghindari politisasi dari pihak mana pun.
Sebagaimana diketahui, total petugas KPPS, petugas keamanan Pemilu dan anggota Bawaslu yang wafat sudah mencapai 550 orang.
Mayoritas faktor kematian mereka disebabkan kelelahan karena beban kerja yang terlalu berat saat menyelenggarakan Pemilu Serentak.
Baca: Jokowi Berikan Pesan Khusus Kepada Gubernur Maluku Utara Usai Pelantikan di Istana
Perlunya investigasi para petugas KPPS yang wafat pasca penetapan pemenang Pemilu Serentak 2019 juga diperkuat pengamat politik lainnya, Karyono Wibowo.
Menurut Karyono Wibowo, jangan sampai investigasi ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menunda waktu penetapan atau mengganggu jalannya proses Pemilu Serentak.
"Investigasi perlu dilakukan, tapi jangan sampai itu dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk buy time atau menunda-nunda pengumuman hasil Pemilu Serentak yang sudah sebentar lagi. Kan melakukan investigasi itu ga cukup sehari atau dua hari, itu makan waktu lama," tambah Karyono Wibowo dalam acara yang sama.
456 petugas KPPS meninggal dunia
Jumlah petugas penyelenggara Pemilu, dalam hal ini Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tertimpa musibah sudah mencapai 4.766 jiwa.
Data ini dihimpun per 7 Mei 2019, pukul 08.00 WIB, dengan rincian 456 petugas KPPS meninggal dunia, dan 4.310 lainnya jatuh sakit.