News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tradisi Bangunkan Sahur Pakai Jet Tempur Disoal, Ini Jawaban TNI AU

Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu pesawat Tempur TNI AU saat melakukan kegiatan terbang malam.

"Latihan-latihan tsb membuat pilot #TNIAU proficient," sambung akun Twitter TNI AU.

Lebih lanjut dijelaskan, kemampuan intersepsi target malam hari yang dipandu satuan radar TNI AU menjadi sangat vital untuk menjamin keamanan wilayah udara, terutama di malam hari.

Sebab, sebagian besar perang udara modern dilakukan pada malam hari.

Hal senada juga disampaikan Kepala Subdinas Penerangan Umum AU Kolonel Sus M Yuris, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Misi utama dari latihan terbang fajar ini bukan semata-mata untuk membangunkan sahur, melainkan maintain kemampuan terbang malam atau subuh bagi penerbang tempur TNI AU.

Terbang di waktu subuh atau jam-jam sahur selama bulan Ramadan menjadi opsi yang paling mungkin diambil.

Sebab para penerbang tempur yang menjalankan puasa tidak diperkenankan menerbangkan pesawat di atas pukul 10.00.
"Pukul 10.00 pagi adalah batas waktu yang diberikan oleh tim medis untuk terbang di saat puasa."

"Lebih dari waktu itu, kadar gula darah sudah menurun dan tidak fit untuk terbang kecuali membatalkan puasa jika diperlukan," kata Yuris.

Dalam kondisi berpuasa, setelah pukul 10.00, para penerbang hanya diperkenankan untuk siap siaga operasi.

Tidak menerbangkan pesawat kecuali dalam kondisi darurat dan membatalkan puasanya.

"Bagi penerbang tempur Muslim, jika ingin tetap berpuasa, mereka hanya boleh standby operasi setelah pukul 10.00 pagi kecuali dalam keadaan darurat yang mengharuskan scramble," kata Yuris.

Penerbangan di waktu subuh atau sahur ini, selain menyiasati waktu terbang para penerbang tempur Muslim yang berpuasa, juga sekaligus membangunkan masyarakat untuk makan sahur.

"Jadi terbang subuh dan membangunkan masyarakat untuk sahur adalah combined mission,” ucap Yaris.

Lebih lanjut Yuris mengatakan, penerbangan ini memang menimbulkan suara cukup bising.

Sebab, suara dihasilkan pesawat-pesawat tempur saat diterbangkan rendah di atas permukiman warga.

"Ada sequence training yang mengharuskan penggunaan afterburner, dan ini suaranya menggelegar pada ketinggian rendah," tutur Yuris.

Soal kapan latihan terbang fajar ini dilakukan, Yuris bilang, masih didiskusikan internal di skuadron.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini