Namun, menurutnya aspirasi apapun harus sesuai dengan koridor hukum.
"Saya engga terlalu mengerti konteksnya, tapi harus dalam jalur hukum, semua harus dalam koridor hukum," kata Sandiaga Uno di Menteng, Jakarta, Minggu, (12/5/2019).
Sandiaga mengimbau di bulan Ramadan ini para pendukung dan relawannya harus menyampaikan ungkapan yang menyejukkan.
Namun, tetap proses Pemilu harus dikawal, sehingga berlangsung jujur dan adil.
"Dalam bulan suci kita harus menyampaikan yang sejuk sejuk, kita pastikan bahwa dalam bulan suci kita katakan yang baik-baik, kita mendorong pemilu dikawal sesuai dengan koridor jujur adil bermartabat," katanya.
Baca: Polisi Buru Perempuan Perekam Video Ancam Penggal Jokowi di Medsos
Baca: Tersangka yang Ancam Penggal Jokowi Terancam Hukuman Mati
4. Rumah Aspirasi Jokowi-Amin
Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi-Amin, Michael Umbas mengatakan, pihaknya mengecam keras sekaligus mengutuk satu pendemo yang mengancam untuk memenggal kepala Presiden Jokowi.
"Pendemo tersebut terbukti bermental barbar, dan penyebar teror. Sudah sepatutnya hukum tak boleh tunduk terhadap mereka yang brutal," ujar Umbas dalam keterangannya, Sabtu (11/5/2019).
Umbas mengatakan ada adagium “lex dura sed tamen scripta” yang berarti “hukum itu keras, dan memang begitulah bunyi atau keadaannya, karena semua demi kepastian dalam penegakannya”.
"Kepastian hukum akan menghadirkan tertib masyarakat. Ancaman yang akan memenggal kepala Jokowi jelas meresahkan," ujar Umbas.
Pihaknya berharap aparat penegak hukum dalam hal ini pihak kepolisian agar menindak pendemo yang mengumbar ancaman pembunuhan.
"Tak hanya itu, si pendemo pun bersumpah dengan membawa nama Tuhan," kata Umbas.
Jangan sampai, kata dia, kejadian seperti itu dibiarkan karena berpotensi menjurus konflik di tengah masyarakat.
"Kami optimis institusi Polri tidak berdiam diri. Perlu diingat, Presiden merupakan simbol Negara," ujar Umbas.
Pihaknya juga meminta kepada Prabowo Subianto bersuara atas ancaman pendemo kepada Jokowi.
"Jangan justru diam dan bersembunyi. Coba Pak Prabowo lihat dan dengar, keliaran dari pendukung Anda ini," ujarnya.
Pihaknya mengimbau seluruh pendukung Jokowi supaya tetap tenang.
"Tidak perlu melakukan pembalasan, apalagi di tengah bulan suci Ramadan. Sebagai sesama manusia, kami mendoakan si pendemo mendapat pintu maaf dari Tuhan Yang Maha Esa," ujar Umbas.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)