Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Willy Prakarsa berharap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto harus diselamatkan dari penumpang-penumpang "gelap" yang menungganginya.
Sosok mantan Danjen Kopassus itu juga harus dibawa keluar dari lingkaran para pembisik di belakangnya.
"Menurut saya Prabowo harus diselamatkan dari penumpang "gelap". Para pembisik-pembisiknya itu berbahaya sekali," kata Willy dalam diskusi bertajuk 'Waspada Penumpang Gelap di Penghujung Pengumuman Hasil Pemilu 2019', di kawasan Cikini, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).
Baca: Perilaku Sugeng Pemutilasi Memang Aneh, Pernah Potong Lidah Pacar Hingga Bakar Rumah Tetangga
Baca: Ada Pesan-pesan Aneh Hingga Tato di Tubuh Korban, Ini Fakta-fakta Kasus Mutilasi Wanita di Malang
Baca: Cerita Cinta Prada DP dan Vera Oktaria Sebelum Pembunuhan Sadis Terjadi
Baca: Praktik Prostitusi di Dolly Diam-diam Hidup Kembali, Ini Penuturan Salah Satu Mucikarinya
Baca: Viral, Kekecewaan Seorang Ayah yang Anaknya Jadi Korban Kegemasan Orang-orang saat Kondangan
Baca: Perempuan yang Tubuhnya Termutilasi Bukan Korban Pembunuhan
Meski ada pembisik itu di belakang sosok capres 02, namun Willy meyakini Prabowo Subianto adalah sosok gentlemen dan bisa legowo menerima hasil pengumuman KPU, tanggal 22 Mei mendatang.
"Kita positif thinking saja, Prabowo bisa menjadi sosok negarawan. Aparat keamanan harus berani libas para penumpang gelap yang mau merongrong kedaulatan NKRI," ucap dia.
Sementara itu, masih dalam kesempatan yang sama, pengamat intelijen Stanislaus Riyanta mengira para penumpang gelap yang ia cirikan berasal dari kelompok radikal, akan memanfaatkan momentum pengumuman hasil Pemilu untuk menonjolkan diri.
Mereka akan dimanfaatkan, dengan cara membangkitkan rasa emosional yang terpendam selama ini.
"Mereka tidak peduli politik tetapi mereka mencari momentum. Kebanyakan mereka di manfaatkan dan dibangkitkan emosional nya," kata dia.
Apalagi, ada lapisan penumpang gelap yang paling berbahaya. Mereka berasal dari barisan sakit hati terhadap tindakan pemerintah era ini yang seakan mendiskreditkan kelompok-kelompoknya.
Selain itu, ada pula barisan sakit hati yang berasal dari peserta Pemilu itu sendiri. Pihak-pihak yang sudah habis materi dan tenaga, ternyata kalah dalam Pemilu bakal meluapkan perasaan emosionalnya pada hari pengumuman pemenang Pemilu besok.
"Barisan sakit hati ini sangat berbahaya. Maka kita jangan membuatkan momentum dan arena kepada mereka," ucapnya.
Namun menurut Stanislaus, wacana people power yang selama ini digaungkan oleh gerbong 02 tidak akan terjadi.
Alasannya, koalisi partai yang tergabung di dalamnya sudah tidak lagi akur. Semisal Partai Demokrat dengan Partai Gerindra yang tak seirama pada beberapa sikap politik belakangan ini.