TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)-PELNI akan menambah penjualan tiket untuk mudik lebaran 1440 H tahun 2019. Masyarakat yang belum mendapatkan tiket kapal laut untuk lebaran dapat memesan tiket non seat atau tiket dengan kasur tambahan. Semula PELNI memberlakukan pengaturan penjualan tiket 1 orang 1 tempat tidur atau one man one seat di seluruh kapal. Namun, karena permintaan cukup tinggi, atas persetujuan Kementerian Perhubungan, PELNI dapat menjual tiket non seat. Penambahan penjualan tiket non seat tetap menjamin keamanan dan keselamatan konsumen.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) Yahya Kuncoro, Jumat (17/5/2019) mengatakan, penumpang kapal PELNI dalam 4 bulan terakhir pada hari-hari biasa mengalami kenaikan cukup signifikan dari 852.255 menjadi 1.172.143 pelanggan atau naik rata-rata 38 % per bulan dibanding tahun 2018 lalu. “Pada angkutan lebaran permintaan angkutan cukup tinggi. Kami menampung aspirasi masyarakat, Kementerian Perhubungan telah menyetujui penambahan penjualan tiket non seat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat”, terang Yahya Kuncoro.
Prediksi kenaikan penumpang pada peak season tahun ini naik sebesar 3,5 % dibanding realisasi tahun 2018, yaitu dari 604.202 menjadi 625.599 pelanggan. PELNI tidak menambah armada, namun akan menambah frekuensi di ruas-ruas prioritas di daerah kantong-kantong penumpang.
Penjualan tiket non seat akan dilakukan di seluruh cabang, agen-agen penjualan tiket, dan chanelling secara online yang bekerja sama dengan PELNI. Penjualan ini akan dimulai Senin (20/5-2019) pukul 10.00 WIB. Pemberian toleransi penambahan penjualan tiket non seat disesuaikan dengan kesiapan alat-alat keselamatan di atas kapal seperti sekoci, lifecraft, lifeboy, life jakcet yang tersedia di kapal. Semua sudah dicek oleh Kementerian Perhubungan dan PT PELNI (Persero) menjelang angkutan lebaran”, lanjut Yahya Kuncoro.
Pada lebaran 1440 H tahun 2019 ini PELNI menyiapkan 26 kapal trayek nusantara dengan 83 pelabuhan singgah melayani 1.239 ruas dengan total kapasitas angkut menjadi 54.967 pax atau seat sudah termasuk kapasitas toleransi yang telah disetujui Kementerian Perhubungan. Selain itu PELNI juga melayani 46 trayek kapal perintis menyinggahi 305 pelabuhan, 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 pax per hari. “PELNI menyiapkan 26 kapal trayek nusantara dan 46 trayek kapal perintis yang terkoneksi secara tersistem dalam mudik lebaran 1440 H tahun 2019 ini”, kata Yahya Kuncoro.
Pergerakan penumpang per wilayah 2017/2018 untuk di wilayah Barat di antaranya Batam-Belawan diprediksi 14.834 menjadi 15.974, naik 108 %, Kumai-Semarang diprediksi dari 8.942 menjadi 9.260 atau naik 109 %, Sampit-Semarang diprediksi dari 9.643 menjadi 7.684 atau 80 %, Kumai-Surabaya diprediksi dari 6.692 menjadi 6.333 atau 95 %, Batam-Tanjung Priok diprediksi dari 3.118 menjadi 4.200 atau 135 %, Sampit-Surabaya diprediksi dari 4.400 menjadi 3.273 atau 74 % dan Belawan-Batam diprediksi 2.256 menjadi 2.777 atau naik 123 %. Pergerakan penumpang tersebut masih dalam satu wilayah dari barat ke barat yang meliputi Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Kepulauan Riau. “Pergerakan pemudik dari wilayah Tengah ke wilayah Barat dari Balikpapan-Surabaya diprediksi dari 14.683 menjadi 15.037 pelanggan atau 102 %”, imbuh Yahya Kuncoro.
Sementara prediksi pergerakan pemudik di wilayah Tengah terdiri Makasar-Baubau 7.000 menjadi 6.818 atau 97 %, Makasar-Bima 4.986 menjadi 5.473 atau 110 %, Tarakan-Parepare 4.422 menjadi 5.208 atau 118 %, Makasar-Labuanbajo 2.559 menjadi 2.732 atau 107 %, Balikpapan-Makasar 1.790 menjadi 2.698 atau 151 %, Balikpapan-Maumere 1.171 menjadi 2.646 atau 226 %, Bontang-Awerange 1.494 menjadi 2.357 atau 158 %, Balikpapan-Pantoloan 1.307 menjadi 2.262 atau 173 %, Baubau-Makasar 2.362 menjadi 2.138 atau 70 %, Nunukan-Parepare 3.064 menjadi 2.135 atau 70 % dan Kupang-Lewoleba 2.090 menjadi 2.068 pelanggan atau 99 %.
Untuk prediksi pergerakan penumpang di wilayah Timur, Manokwari-Sorong dari 2.723 menjadi 4.887 atau 179 %. Ambon-Baubau 3.093 menjadi 4.768 atau 154 %, Ambon-Bandaneira 2.817 menjadi 4.485 atau 159 %, Sorong-Manokwari dari 2,035 menjadi 2.202 atau 108%, Sorong-Ambon 2.132 menjadi 2.147 atau naik 101%, Jayapura-Biak turun dari 3.198 menjadi 1.933 atau turun sebesar 60%, Manokwari-Biak naik 1.255 menjadi 1.568 atau 125%, Dobo-Tual naik dari 829 menjadi 1.511 atau 182%, Ambon-Tual dari 751 naik menjadi 1.468 atau 195%, Biak-Manokwari dari 643 menjadi 1.457 atau 227% dan Biak-Jayapura dari 2.044 menjadi 1.427 atau70%