Satu di antaranya, serangan ke Mapolres Surakarta.
Hal ini disampaikan pihak kepolisian, Karopemnas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
"Kelompok ini jaringan terorisme yang terstruktur lebih dikenal namanya dengan Virgi Abu Hamzah. Pengikutnya Abu Hamzah, Abu Hamzah sendiri masih ada di Syiria," ujarnya.
Di kelompok ini, Pak Jenggot diketahui sudah bergabung selama lima tahun.
Ia merupakan perakit bom andal yang memiliki laboratorium khusus.
Di laboratorium tersebut, Pak Jenggot ternyata menyimpan berbagai jenis bahan untuk merakit bom.
Mulai dari nitrogen, urea sampai pembuat gelas kimia, hingga detonator.
Tak hanya itu, ada pula berbagai senjata jenis senjata tajam juga airsoft gun.
Kemudian, ada pula perangkat lain seperti panci vakum dan penanak nasi.
"Ada panci vakum, penanak nasi yang digunakan sebagai media bom berdaya ledak tinggi," kata Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Ditemukan pula buku catatan yang berisi tutorial merakit bom.
Selain itu, ditemukan pula enam bom yang sudah jadi di dalam laboratorium Pak Jenggot.
Dalam perakitan bom, kemampuan Pak Jenggot disebut tak bisa dianggap remeh.
"Kemampuan E sama seperti kelompok JAD Lampung JAD Bekasi untuk merakit Bom dan kemampuan merakit bomnya jauh lebih tinggi dari saudara Amir di Bekasi," kata Brigjen Pol Dedi Prasetyo.