TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN - Pemerintah Kabupaten Kebumen mengimbau seluruh komponen masyarakat untuk tidak ikut dalam gerakan people power atau kedaulatan rakyat.
Menurut Wakil Bupati (Wabup) Kebumen H. Arif Sugiyanto, gerakan people power yang tengah digaungkan oleh segelintir orang merupakan ajakan yang tidak sehat.
"Saya percaya dengan ormas Islam yang ada membuat Kebumen aman. Saya juga yakin people power tidak akan terjadi di Kebumen dan berharap tidak satupun warga yang ikut people power," ungkapnya saat Buka Bersama dan Tasyakuran bersama Nahdhlatul Ulama Kebumen di Rumah Dinas Wabup, Sabtu (18/5/2019).
Pada kesempatan itu, kaum nahdhiyin Kabupaten Kebumen dengan dipimpin Wabup Arif yang juga Bendahara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen mendeklarasikan diri menolak gerakan people power.
Deklarasi juga turut diikuti para pengurus PCNU Kebumen dan MWC NU maupun jajaran Rais Syuriah PCNU Kebumen.
"Kami menolak keras upaya pemecah belah bangsa yang sekarang sedang digaungkan dengan sebutan people power. Kami menolak-kami menolak-kami menolak," tutur Arif yang ditirukan seluruh hadirin.
Wabup Arif menjelaskan, kondisi pahit kejadian kerusuhan 1998 harusnya tidak perlu terjadi kembali. Pasalnya, kejadian itu sangat merugikan baik dari segi ekonomi, moral, tatanan dan keamanan di Indonesia. Terlebih, imbas kejadian kerusuhan 1998 juga terjadi di Kebumen.
"Mari hormati keputusan hasil Pemilu. Siapapun pemenangnya maka harus dihormati oleh semua pihak. Jangan sampai terpecah belah atas kondisi ini," imbuhnya.
Selain dengan Nahdlatul Ulama, Wabup Kebumen juga menggelar buka bersama dengan para Sekda, Asisten 1, Ka. Dispermades P3A, Inspektur, Kabag Pemerintahan, Kabag Humas dan para Kepala Desa Se- Kabupaten Kebumen, Minggu (19/5/2019).
Wabup menyampaikan tugas besar saat ini adalah bagaimana mengurangi angka kemiskinan di Kebumen. Dalam sambutannya Arif Sugiyanto menyampaikan beberapa program pemerintahannya ke depan. Salah satunya tentang komitmennya akan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui program budidaya sapi secara kelompok.
“Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang dan akan mendapatkan bantuan 25 ekor sapi. Apabila ini dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan baik tentu akan meningkatkan pendapatan,” terang Arif.
Wakil Bupati juga berharap bahwa kepala Desa atau perangkatnya masuk dalam kelompok, sehingga semangat untuk mengawasi sekaligus bekerja sama. “Apabila ini berhasil, Kebumen bisa menjadi tempat edukasi dan swasembada daging. Sehingga diharapkan tidak ada lagi stunting di Kabupaten Kebumen,” tutupnya.