TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar cuplikan video serah terima politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean dari kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ke kubu Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
Untuk diketahui Ferdinand yang selama masa Pilpres 2019 mendukung habis-habisan Prabowo Subianto kemudian memilih balik kanan.
Alasannya, pendukung Prabowo mem-Bully Ani Yudhoyono di media sosial.
Dalam video berdurasi 30 detik itu tampak Ferdinand diserahkan Andre kepada Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf, Abdul Kadir Karding.
"Dengan ini saya Andre Rosiade sebagai tim BPN Prabowo-Sandi menyerahkan dan menserahterimakan bang Ferdinand Hutahaean," kata Andre.
Perkataan Andre tersebut lalu disambut Karding yang mengatakan menerima dengan ikhlas keberadaan Ferdinand Hutahaean di TKN.
"Saya terima bang Ferdinand dengan tangan terbuka hati yang ikhlas semoga kita bisa membangun kembali, sah ini," kata Karding disambut tawa sejumlah orang yang menyaksikan persitiwa tersebut diantaranya pengamat politik Yunarto Wijaya dan Politikus Golkar Meutya Hafid.
Baca: Polisi Ungkap Kronologis Pembakaran Pospol Jalan Sabang
Antara Andre, Ferdinand, dan Karding lalu bersalaman.
Saat dihubungi Andre mengatakan bahwa video itu direkam di ruang tunggu acara mata Najwa Rabu malam (22/5/2019).
Video dibuat karena Ferdinand cerita telah pindah mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Dia sudah cerita, kita pindah. Ya sudah, kalau pindah kita serah terimain saja, ayo kita bikin videonya ya lucu-lucuan saja," kata Andre, Kamis, (23/5/2019).
Video tersebut kata Andre menjadi simbol pindahnya Partai Pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) ke barisan partai Pendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Terima kasih atas kebersamaan 8 bulan ini. Ya menunjukkan bahwa memang sikapnya bang Ferdinand dan Demokrat sudah ke sana," katanya.
Sementara itu Ferdinand menagatakan bahwa video itu hanya bercandaan saja dan tidak merepresentasikan sikap partai Demokrat.
"Itu video cuma canda candaa saja selepas acara mata najwa tadi malam. Saya pribadi harus menunggu sikap partai baru kemudian mengambil sikap," katanya sat dihubungi.
Ferdinand mengatakan bahwa dalam berpolitik, dirinya akan ikut arah kebijakan partai . Bila nantinya demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf , maka ia akan mengikutinya.
"Kalau partai Demokrat nanti kemudian berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi, tentu saya ikut kebijakan partai namun tidak akan menjadikan saya membebek begitu saja. Saya tetap akan dijalur kritis mengawal negara ini karena loyalitas saya hanya kepada negara dan bangsa," pungkasnya.