TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi tidak menemukan perlengkapan medis dalam mobil ambulans berlogo Partai Gerindra itu. Polisi hanya menemukan tumpukkan batu dan lima orang penumpang.
Menurut pengakuannya, penumpang ambulans berlogo Partai Gerindra dibekali uang Rp 1,2 juta oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya.
"Jadi, dalam perjalanan (mereka) dibekali uang Rp 1,2 juta untuk operasional," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (24/5/2019).
Sementara itu, tujuan pengiriman ambulans itu adalah membantu memberikan pertolongan jika ada korban dalam kerusuhan 22 Mei.
"(Yang memberi dana operasional) adalah ketua DPC (Partai Gerindra Kota Tasikmalaya)," kata Argo.
Sebelumnya diberitakan, mobil ambulans yang dikirimkan ke Jakarta adalah milik PT Arsari Pratama.
Saat berangkat dari Kota Tasikmalaya pada 21 Mei, ada tiga orang dalam mobil ambulans itu yakni sopir berinisial Y, sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Tasikmalaya berinisial I, dan wakil sekretaris Partai Gerindra berinisial O.
Lalu, saat tiba di daerah Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, ada dua penumpang lainnya yang ada dalam mobil ambulans berlogo Partai Gerindra.
Kedua penumpang berinisial HS dan SGC yang merupakan simpatisan Partai Gerindra dari Riau.
Polisi tidak ditemukan perlengkapan medis dalam mobil ambulans berlogo Partai Gerindra itu. Polisi hanya menemukan batu dalam mobil ambulans tersebut.
Kendati demikian, polisi masih menyelidiki asal batu tersebut lantaran sopir dan penumpang ambulans tidak mengakui asal batu itu.
DPC Gerindra Tasikmalaya Akui Kirim Mobil
Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tasikmalaya mengaku kaget mengenai informasi di media sosial.
Dimana, informasi tersebut menyebut bahwa ambulans mereka kedapatan membawa batu-batu saat kerusuhan terjadi di Tanah Abang, Jakarta.