News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ayah Harun Al Rasyid Beberkan Kejanggalan Autopsi Anaknya

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga Harun Al Rasyid, korban tewas unjukrasa Pemilu Presiden 22 Mei 2019 mendatangi kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (27/5/2019)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Harun Al Rasyid, korban tewas unjukrasa Pemilu Presiden 22 Mei 2019 mendatangi kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (27/5/2019).

Mereka mengadukan kematian Harusn dalam aksi unjukrasa yang berujung rusuh tersebut.

Baca: Ucapan Terima Kasih Kapolda Metro Jaya kepada Publik yang Beri Dukungan kepada TNI-Polri

Ayah korban, Didin Wahyudin yang mengenakan batik coklat lengan pendek lengkap dengan peci hitam diterima oleh Fadli di ruang pimpinan, lantai 3 Gedung Nusantara 3, Kompleks Parlemen.

Didin menceritakan bahwa Harun merupakan anak laki laki satu-satunya.

Begitu mendengar anak keduanya tersebut meninggal, Didin mengaku sangat terpukul.

"Perih buat saya perih sekali, ketika saya dikabarkan bahwa anak saya sudah dalam keadaan jadi jenazah di Polsek Kramat Jati, tadinya dikabarkan di RS Dharmais karena tidak ada identitas katanya, ada di Rumah Sakit kramatjati," katanya kepada Fadli Zon.

Saat terpukul tersebut, Didin mengaku bingung karena jenazah anaknya tidak bisa dibawa malam itu juga atau Kamis, (23/5/2019). Jenazah baru bisa diambil keesokan harinya.

"Padahal malam itu saya pingin sekali anak saya buru-buru dibawa pulang," katanya.

Mengetahui jenazah anaknya tidak bisa dibawa pulang, Didin mengaku sangat lemas.

Oleh karena itu, ia kemudian meminta adik dan ayahnya untuk mengambil jenazah pada hari Jumat.

Namun lagi-lagi, prosedur untuk mengambil jenazah sangat rumit.

Adiknya harus membawa surat pengantar dari Polres Jakarta Barat.

"Jadi Malam kamis saya mendapat kabar anak saya menjadi jenazah di keramat jati. Untuk pengambilan jenazah, pagi orang tua saya ke sana, Kapolres belum datang, jadi baru bisa ditandatangani jam 9 baru diantar ada dari Kapolres," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini