Dedi mengatakan, Mustofa mengunggah sebuah video yang kemudian ditambahkan dengan narasi tertentu di akun twitter-nya.
"Innalillahi-wainnailaihi-raajiuun. Sy dikabari, anak bernama Harun (15) warga Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat yg disiksa oknum di Komplek Masjid Al Huda ini, syahid hari ini. Semoga Almarhum ditempatkan di tempat yg terbaik disisi Allah SWT, Amiiiin YRA." Demikian cuitan di @AkunTofa disertai emoticon menangis dan berdoa.
Dedi menjelaskan, unggahan tersebut dapat memancing emosi publik dan membentuk opini masyarakat.
"Dalam rangka yang bersangkutan mem-posting video kemudian ditambahkan foto kemudian ditambahkan narasi-narasi, narasi kemudian sama foto yang digabungkan dengan video," ungkapnya.
"Narasi-narasi itu bisa membangkitkan emosi masyarakat dan bisa membentuk opini masyarakat. Itu berbahaya," kata dia.
Namun, dari penyidikan polisi menemukan fakta lain. Menurut polisi, pria yang dipukuli dalam video itu adalah Andri Bibir, salah satu pelaku rusuh yang berperan menyiapkan batu dan air bilas untuk demonstran di depan kantor Bawaslu.
Dugaan penganiayaan anggota Brimob kepada yang bersangkutan dilakukan karena berusaha melarikan diri saat ditangkap.
Meski Mustofa Nahra dalam cuitan selanjutnya sempat mengklarifikasi setelah ada penjelasan di pemberitaan, namun cuitan awal Mustofa kadung menyebar dan menimbulkan keonaran.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal mengatakan, tersangka Mustofa Nahra telah melakukan memutarbalikan fakta.
Fakta yang dimaksud terkait tindakan eksesif yang dilakukan anggota Brimob terhadap seseorang dalam sebuah video viral.
Menurut Iqbal, Mustofa menempelkan atau mengaitkan tindakan eksesif (berlebihan,-red) Brimob itu kepada korban bernama Harun.
Padahal, pria yang dipukuli oleh Brimob itu adalah pria lain yang belakangan diketahui adalah Andri Bibir.
"Jadi ada sekelompok oknum Brimob lakukan tindakan eksesif, tindakan di luar kewenangannya terhadap seseorang yang ada dalam video viral, tapi ditempelkan kepada almarhum Harun Rasyid yang bukan itu," jelas Iqbal.
Menurut Iqbal, Harun Rasyid meninggal karena diduga tertembak. Namun, kejadian dugaan penembakan tidak terjadi di Kampung Bali.