News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Kapolri Geram Kerusuhan 22 Mei Disebut Rekayasa, Siap Buktikan di Pengadilan

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Polisi Prof. HM. Tito Karnavian, P.hD di Auditorium STIK-PTIK Polri, Jl. Tirtayasa Raya No. 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI

Menurut Gus Yaqut, tindakan ancaman pembunuhan bagi para tokoh bangsa menjadi catatan serius bagi demokrasi Indonesia. Dia mengatakan, 21 tahun setelah reformasi demokrasi Indonesia memperoleh catatan yang positif, yakni pemilu sudah berjalan secara baik.

”Bahwa ada catatan dan evaluasi itu adalah keharusan, sampaikan aspirasi melalui jalur hukum itu kewajiban. Tetapi melawan pemerintah dengan ancaman pembunuhan para tokoh bangsa adalah tindakan makar (bughot). Pada posisi ini Ansor berdiri pada garis yang tegas yakni melawan upaya upaya makar,’’ tandas Gus Yaqut.

GP Ansor juga mengimbau kepada elite politik untuk berhenti menghembuskan isu negatif tentang pelaksanaan pemilu yang baru saja usai. Kembali membangun komunikasi untuk meredakan ketegangan di level elit mutlak diperlukan.

”Di bulan baik, bulan Ramadan ini sepatutnya ajakan komunikasi itu harus disambut dengan baik, sehingga ketegangan di elit bisa mencairkan suasana di akar rumput.” ujarnya.

Terlebih tindakan para perusuh sudah kehilangan momentum dengan respons masyarakat sipil yang memberikan dukungan moril kepada Polri.

”Kita bisa melihat banyak warga sipil termasuk anak-anak yang tidak rela negeri ini carut marut. Dengan berbesar hati mereka memberikan bingkisan dan bunga sebagai tanda simpati kepada aparat. Sepatutnya kita mencontoh tindakan terpuji mereka. Ini memperlihatkan para perusuh dan dalang kerusuhan sudah kehilangan momentum,” kata Gus Yaqut. (*) 

Baca: Penjelasan Ketua RT di Bogor soal Sosok TJ, Pria yang Dilaporkan Hendak Membunuh 4 Tokoh Nasional

Baca: Diincar Pembunuh Bayaran, Kini Moeldoko Harus Dikawal 2 Anggota Kopassus

Baca: Mengenal Dahnil Anzar Simanjuntak: Pernah Jadi Tukang Parkir Sebelum Menjadi Jubir Prabowo-Sandi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini