TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin memaknai Hari Raya Idulfitri menjadi mometum setiap pribadi menjadi suci kembali, setelah beribadah satu bulan, menahan haus, lapar, serta hawa nafsu.
Dia berharap, setiap muslim kembali pada jati diri kemanusiaan.
"Mudah-mudahan Idul Fitri ini mampu mengambalikan kita semua kembali ke jati diri kemanusiaan kita. Setelah selama sebulan kita berlatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu kita," ujar Menag ditemui usai memimpin sidang isbat penetapan 1 Syawal 1440H, di kantor Kemenag RI, Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2019) malam.
Baca: Kemenag dan MUI Dorong Realisasi Penyatuan Kalendar Hijriah
Dirinya dalam kesempatan itu, tak lupa mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri bagi seluruh umat muslim yang akan merayakan sukacita Lebaran esok hari.
Diketahui pemerintah pada Senin malam menetapkan Hari Raya Idulfitri 1440H/2019M jatuh pada Rabu 5 Juni 2019.
"Marilah kita jadikan Idul Fitri ini sebagai momentum untuk bisa mempererat sekaligus memperkuat ikatan persaudaraan kita. Tidak hanya persaudaraan seagama tapi juga persaudaraan sebangsa dan persaudaraan sesama umat manusia," ujar Lukman.
Tahun ini, umat muslim di Indonesia menjalankan puasa genap 30 hari setelah pada sidang Isbat tadi malam, berdasarkan paparan ahli astronomi dan pantauan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama tentang posisi hilal menjelang awal Syawal 1440H, tidak ada yang melihat posisi hilal.
Posisi hilal berdasarkan paparan ahli astronomi, berada antara minus 1 derajat 26 menit sampai dengan minus 0 derajat 5 menit.
"Artinya bahwa seluruh wilayah di tanah air posisi hilal berada di bawah ufuk. Sehingga bulan Ramadan tahun ini digenapkan 30 hari dan artinya Selasa 4 Juni 2019, kita masih menjalankan puasa. Satu Syawal 1440H jatuh pada Rabu 5 Juni 2019," ucap menteri dari PPP ini.