Jika dimaknai dalam konteks peperangan, akan berbunyi 'Semoga Termasuk dari Orang-orang yang Kembali (dari perang) dan sebagai Orang yang Menang (dalam setiap Perjuangan Islam)'.
Ucapan minal 'aidin wal-faizin ini tidak akan dimengerti maknanya oleh orang Arab, dan kalimat ini tidak ada dalam kosa kata kamus bahasa Arab, dan hanya dapat dijumpai makna kata perkatanya saja.
Di dalam hadis pun tidak dijelaskan secara spesifik mengenai ucapan ini.
Justru, ada ucapan kalimat yang bisa digunakan saat di Hari Raya Idul Fitri yang sering dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Dalam budaya Arab, ucapan yang disampaikan ketika menyambut hari Idul Fitri adalah Taqabbalallahu minna waminkum.
Kemudian menurut riwayat, ucapan nabi ini ditambahkan oleh orang-orang yang dekat dengan zaman nabi dengan kata-kata Shiyamana wa Shiyamakum.
Sehingga, bila digabungkan kedua kalimat itu, makan akan bermakna 'Semoga Allah SWT menerima amalan puasa saya dan kamu'.
Lantas, bagaimana bila ingin mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin dalam bahasa Arab?
Anda bisa mengucapkan As-alukal afwan zahiran wa bathina atau Kullu aam wa antum bikhair, yang berarti 'semoga sepanjang tahun Anda dalam keadaan baik-baik.'.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Arti Minal Aidin Wal Faizin Sebenarnya Ternyata Bukan Mohon Maaf Lahir Batin, Ini Penjelasannya, http://jakarta.tribunnews.com/2019/06/04/arti-minal-aidin-wal-faizin-sebenarnya-ternyata-bukan-mohon-maaf-lahir-batin-ini-penjelasannya?page=all.