Dalam pemaparannya, Bahlil juga menjelaskan bahwa pertemuan antara kedua tokoh tersebut memerlukan metodologi tersendiri.
Karenanya, menurut Bahlil, pernyataan Andre itu menunjukkan bahwa ia tak paham makna negosiasi.
"Ini kalau kita melihat cara berpikir Andre ini seperti orang yang belum pernah melakukan negosiasi," ujar Bahlil.
"Jadi saya melihat bahwa apa yang disampaikan itu mungkin bagi dia benar. Tapi dalam sebuah metodologi dan cara berkomunikasi pada pasca pileg, pilres, ataupun pilkada itu kan ada metodenya."
"Saya pikir sebagai adat ketimuran sudah barang tentu harus ada prolog untuk kemudian itu merupakan bagian dari etika," paparnya.
Lebih lanjut, Bahlil juga menilai bahwa pernyataan Andre sebagai pandangan yang minim pemahaman.
"Saya pikir tidak ada sebuah dialog yang semu, apa yang disampaikan Andre itu saya pikir sebuah pandangan yang sangat minim pemahaman," ujar dia.
Simak videonya mulai menit ke 6.25:
Sementara itu diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Andre Rosiade menyatakan bahwa capres 02, Prabowo Subianto siap bertemu dengan capres 01, Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan Andre menjelaskan, Prabowo siap bertemu dengan Jokowi tanpa perantara dan basa-basi politik.
"Insya Allah Pak Prabowo siap bertemu Pak Jokowi," tegas Andre dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (25/5/2109).
"Tanpa perlu ada pihak ketiga, tanpa makelar, tanpa perantara, tanpa basa-basi politik di media," sambungnya.
• TKN Ungkap Prabowo dan Jokowi Sudah Komunikasi Lewat Telepon: Tapi yang Diharapkan Publik Pertemuan
Andre juga mengungkapkan, jika kubu 01 ingin melakukan rekonsiliasi kepada kubu 02 maka disarankan untuk langsung menghubungi Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
"Saran saya kalau mau rekonsiliasi, silakan telepon langsung Pak Prabowo," jelas Andre.