Beberapa saat setelah kejadian, polisi menggeledah rumah pelaku peledakan.
"Cukup banyak barang yang disita," ucap Dedi Prasetyo.
Ada pun temuan tersebut antara lain 2 plastik berisi belerang, 1 plastik berisi potasium klorat, kemudian dua box berisi campuran belerang dengan potasium klorat dan arang atau black powder.
Polisi juga menemukan sejumlah rangkaian elektronik, terdiri dari 4 switch, baterai dan charger, 1 kantong serbuk putih yang diduga nitrat, 1 plastik arang, kemudian 2 plastik berisi kabel, sebuah pipa, detonator manual, solder, dan sisa paku.
Diwartakan Kompas.com, polisi menyimpulkan bahwa jenis bom yang digunakan berjenis daya ledak rendah atau low explosive.
Hal itu berdasarkan temuan di rumah tersebut dan di TKP.
"Dari hasil temuan di kediaman orangtua pelaku, kemudian dari hasil analisa tim laboratorium forensik yang menemukan beberapa serpihan-serpihan di TKP, hasil kesimpulan sementara bahwa itu merupakan jenis bom low explosive," katanya.
Dedi juga mengungkapkan bahwa pelaku menggunakan bom di pinggang saat melancarkan aksinya.
"Sementara yang bersangkutan menggunakan bomnya adalah bom pinggang," ungkap, Selasa (4/6/2019).
Tak pelak, luka akibat bom yang mengenai pelaku berada di tangan bagian kanan dan sekitar perut.
"Sehingga ketika terjadi ledakan, yang melukai yang bersangkutan adalah sebagian perut maupun tangan sebelah kanan," ungkapnya.
Lebih jauh Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura merupakan amatir.
"Dari hasil pemeriksaan sementara dan analisa tim Densus, pelaku amatir," terangnya.
Dikatakannya bahwa polisi belum menemukan rekam jejak RA.