Tolong dong, kamu nanya, giliran saya nanya mana akunnya. Mana akunnya yang memuat nama saya? Kamu sudah baca kan? Saya boleh minta tolong nggak (kamu saja yang sebutin)? Ada yang mau bantuin saya? Enggak ada? Tolong dong.
Nama Tim Mawar kembali disebut akibat pemberitaan Majalah Tempo ini, perasaan bapak sendiri bagaimana? Apalagi diduga ada salah satu mantan anggota yang turut terlibat.
Sekarang kan kita memenuhi syarat (untuk pelaporan), jadi harus bicara hukum, nggak bisa bicara perasaan.
Hukumnya benar apa salah? Apa yang polisi lakukan itu benar? Ada fakta, ada diperiksa? enggak bisa langsung tiba-tiba (menduga orang terlibat aksi kerusuhan 21-22 Mei).
Apalagi yang ngomong bukan polisi, itu sih nggak boleh. Kalau polisi wajar kan ngomong. Setelah saya periksa (peraturannya) itu memang wewenang polisi.
Keberatankah bapak terkait pemberitaan Majalah Tempo karena Tim Mawar disebut, sehingga nama bapak juga terseret?
Bukan. (Keberatan saya itu) Polisi belum memeriksa orang (yang diduga terlibat), tapi kan sudah ditulis (oleh media).
Untuk hasil pelaporan Majalah Tempo sendiri ke Bareskrim Polri bagaimana?
Masih menunggu hasil dari Dewan Pers.
Bagaimana dengan nama salah satu anak buah anda, Fauka Noor Farid yang disebut terlibat dalam aksi kerusuhan 21-22 Mei?
Wah enggak tahu itu.
Masih kerapkah berkomunikasi dengan Fauka, terutama pasca aksi kerusuhan?
Ada, berkomunikasi. Oh itu mungkin staf saya ya (yang berkomunikasi dengan Fauka). Sudah jangan tanya-tanya teknis lah.
Bagaimana tanggapan bapak soal konferensi pers kepolisian kemarin yang mengungkap sejumlah orang di aksi kerusuhan 21-22 Mei?