TRIBUNNEWS.COM - Siapa dalang di balik rusuh 22 Mei masih menjadi misteri. Namun, kini mencuat nama Keluarga Cendana.
Nama Keluarga Cendana itu disebutkan Ketua Presidium Indonesian Police Watch atau IPW, Neta S Pane.
Awalnya, Neta S Pane mengritik kinerja kepolisian yang dinilainya lamban dalam mengungkap dalang rusuh 22 Mei.
Polisi, menurut Neta S Pane, hanya mengungkap orang yang bekerja di lapangan saja di rusuh 22 Mei tersebut.
"Polisi baru mengungkap orang lapangan, dalang kerusuhannya belum, dalang baru diungkap dalang yang membiayai. Sementara satu lagi yang membiayai, inisialnya TS itu belum disentuh polisi," ujar Neta S Pane dalam tayangan Prime Talk Metro TV, dikutip TribunJabar.id pada Jumat (14/6/2019).
Lebih lanjut Neta S Pane mengungkapkan, peristiwa rusuh 22 Mei ini ada dua bagian.
• Rencana Jahat Kivlan Zen Bukan Dalang Rusuh, Kapolri Bandingkan dengan Kasus Mantan Danjen Kopassus
Pertama adalah kerusuhannya, kedua adalah rencana penembakan empat tokoh.
"Untuk penembakan tokoh sudah disapu bersih polisi, orang yang membiayai, HM, sudah dijadikan tersangka. Untuk kerusuhan dalangnya belum disentuh, baru petugas lapangan yang disentuh," katanya.
IPW, sambung Neta S Pane, pernah menyebutkan ada enam dalang di balik rusuh 22 Mei.
Namun, keenam dalang itu belum disentuh sekali.
"Seperti diungkapkan sebuah majalah (Majalah Tempo), ada indikasi apa yang diungkapkan majalah itu mengarah ke empat orang yang kita sebutkan. (Sekarang ini) polisi terlalu banyak pertimbangan," ujarnya.
Kemudian, Neta S Pane kembali menyebut seseorang berinisial TS yang merupakan dalang rusuh 22 Mei.