TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ali Wongso Sinaga mengatakan partainya dikenal punya banyak kader yang berkapasitas dalam menjalankan strategi program partai dan kebijakan ketua umum.
Sehingga, dia menilai seorang Ketua Umum Partai Golkar harus memiliki kapabilitas membangun teamwork sehingga dapat menyeleksi dengan cermat agar benar-benar kuat serta efektif.
Baca: Gelar Halal Bi Halal, Airlangga Hartarto Terima Pengurus DPD Partai Golkar Jambi
Wakil ketua Badan Kajian Strategis Intelijen DPP Golkar itu nenambahkan, hal itu diharapkan bisa efektif mengintensifkan konsolidasi partai dan kaderisasi hingga tingkat basis perdesaan menuju Pemilu 2024.
"Selain simultan mendorong sukses percepatan pembangunan, semua itu bermuara untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar ke depan," kata Ali Wongso, Sabtu (15/6/2019)
Untuk itu dia menilai, Airlangga Hartarto pantas meneruskan jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Menurutnya, ada dua perspektif yang perlu dipertimbangkan.
Yang pertama adalah komitmen pembangunan bangsa negara sesuai doktrin karya kekaryaan Golkar.
Perspektif kedua adalah membangun Golkar sebagai partai politik nasional yang jauh lebih kuat dan mengakar di hati rakyat.
Ali Wongso menambahkan, kesuksesan strategi percepatan pembangunan nasional ke depan yang fokus pada sumber daya manusia dengan penguatan ekonomi keuangan industri dan ideologi budaya bangsa amat penting bagi perjuangan Golkar.
"Karena itu, Golkar tidak boleh ada jarak dengan pusat kekuasaan. Untuk menjamin itu, ketua umum Partai Golkar ke depan harus match dengan strategi itu. Logikanya akan lebih kondusif jika ketum Golkar merangkap menteri strategis," kata Ali Wongso.
Ali menambahkan, dalam perspektif membangun Partai Golkar, memang sering ada kalangan yang khawatir dan memasalahkan jabatan rangkap seorang ketum partai yang sekaligus menteri.
"Seolah-olah praktis kinerja kepemimpinan Partainya akan cenderung lemah. Namun, sebenarnya itu tidak masalah dan justru positif," kata dia.
Dengan kedua perspektif itu, kata Ali, Airlangga adalah merupakan figur paling layak menjadi ketua umum Golkar periode lima tahun ke depan.
"Airlangga telah teruji track record-nya, chemistry-nya, serta kapasitas sinergisnya dalam mendukung strategi dan kepemimpinan Presiden Jokowi lima tahun ke depan," ujar Ali.
Dia menambahkan, Golkar menghadapi tantangan besar menjelang Pemilu 2019.
Baca: Peluang PAN dan Demokrat Gabung ke Parlemen, Golkar: Akan Perkuat Jokowi
Namun, Golkar mampu meraih 85 kursi.
"Semua hal itu cukup meyakinkan bahwa kepemimpinan Airlangga dengan teamwork yang kuat kelak akan mampu mengembalikan kejayaan Golkar sebagai partai politik yang kuat dan mengakar di tengah rakyat," kata politikus senior Partai Golkar ini.