Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Windhoek membantu proses pemulangan jenazah putra Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali, Mohamad Irfan, yang meninggal dunia, saat kecelakaan motor gede di Namibia.
"KBRI akan berupaya memulangkan jenazah secepatnya setelah proses administrasi tuntas," ujar pihak KBRI, saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (20/6/2019) malam.
Jenazah saat ini berada di Mortuary Windhoek Central Hospital untuk disemayamkan, sambil menunggu proses pengurusan adminitrasi jenazah.
"Tim KBRI Windhoek tengah membantu proses penanganan pemulangan dengan segera," kata dia.
Mohamad Irfan meninggal dunia saat mengikuti Touring Nostalgia (ATN) dari Indonesia yang juga diikuti oleh Mantan Wakapolri Komjen Pol (P) Nanan Soekarna.
Kegiatan touring motor besar ke Afrika dilakukan pada 11-29 Juni 2019 dengan rute Cape Town atau Afrika Selatan-Namibia-Botswana-Zimbabwe-Zambia.
Irfan mengalami luka patah leher.
Selain Irfan, ada pula korban kecelakaan bernama Endyk Bagus Musdyantoko (Endyk) yang mengalami luka-luka.