Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Puan Maharani mengakui masih menginginkan Megawati Soekarnoputri memimpin partai berlambang banteng itu.
Puan menilai dia tidak sendiri menginginkan hal itu, tetapi sejumlah anggota partai berlambang banteng itu masih solid untuk kembali menunjuk Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum.
Baca: Pesan Megawati Ke Kader PDIP: Tidak Ada Euforia, Tetap Otokritik Demi Kemajuan Bangsa
"Semua Insya Allah solid masih berharap Ibu Mega, Ibu Ketua Umum berkenan untuk kembali menjadi Ketua Umum," kata Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Meskipun mengharapkan Megawati kembali menjabat posisi Ketum, namun Puan Maharani berharap ada penguatan lain di partainya itu.
Penguatan yang dimaksud Puan yakni munculnya jabatan baru seperti Ketua Harian atau Wakil Ketua Umum.
Tetapi, menurutnya hal itu sedang dalam pembahasan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu meyakini kongres PDI Perjuangan nantinya semakin memperkuat kinerja partainya dengan pemerintah periode mendatang.
"Tentu saja dengan penguatan-penguatan lain untuk bisa mempersiapkan PDI Perjuangan bersinergi dengan pemerintah yang akan datang," tuturnya.
Ia juga tidak memungkiri munculnya faksi lain di kubu PDIP yang berbeda pendapat dengannya.
Kendati demikian, menurutnya hal itu tidak akan membuat perpecahan karena ia menganggap kader PDI Perjuangan sudah solid.
"Politik itu dinamis. Tapi dinamika itu tidak akan membuat kita menjadi tidak solid. PDIP solid dari atas sampai bawah," pungkas Puan.
Sebelumnya PDI Perjuangan mengumumkan adanya percepatan Kongres V PDI Perjuangan di Bali yang sedianya dihelat 2020 menjadi dilaksanakan Agustus tahun ini.
Baca: Ditemukan Fakta Baru Kebakaran Pabrik Korek Api : Pekerja Digaji Rendah Hingga Pekerjakan Anak
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan percepatan Kongres V selain untuk menyesuaikan dengan agenda pemerintahan negara, juga untuk menyusun seluruh agenda strategis Partai pasca Pemilu 2019, dan sebagai langkah preemptive bagi tugas Ideologis-strategis Partai ke depan.