Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PW terduga teroris mantan intelijen Jamaah Islamiyah masih berupaya menggalang kekuatan meski pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, telah ditangkap pada 1 Mei 2011 lalu.
Jamaah Islamiyah diketahui memiliki kedekatan dengan Al Qaeda.
Aksi-aksi teror pemboman yang dilakukan kelompok Jamaah Islamiyah di Indonesia beberapa tahun silam juga berkaitan dengan Al Qaeda.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan jaringan PW berhenti bergerak melakukan serangan atau rencana serangan teror setelah ditangkapnya Osama.
Baca: Jawaban Ashanty Saat Ditanya Soal Gugatan Rp 9,4 Miliar kepada Dirinya
Baca: Respons Robert Alberts Pelatih Persib dengar Teriakan Bobotoh Persib Butut
Baca: Terus Membanggakan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri Ternyata Sudah Punya Kekasih yang Cantik
Meski begitu, Dedi mengatakan, jaringan PW masih melakukan penggalangan kekuatan.
"Kalau yang ini pasca tertangkapnya Osama bin Laden di perbatasan Pakistan dan Afganistan itu, mereka langsung berhenti dulu. Tetapi bukan berarti diam," kata Dedi di Mabes Polri Jakarta Selatan pada Senin (1/7/2019).
Lanjut Dedi, di Indonesia kelompok tersebut terus melakukan kegiatan.
Menurutnya, setelah aksi Poso pada 2005 dan 2007, kelompok tersebut lebih banyak melakukan upaya membangun kekuatan.
"Meski belum melakukan aksinya. Mereka membangun kekuatan, merekrut orang sebanyak mungkin dengan memberi kesempatan orang untuk ke luar negeri," katanya.
Menurut Dedi, orang-orang rekrutan PW tersebut dikirim ke luar negeri antara lain Suriah dengan tujuan agar mereka punya keahlian intelijen dan kemampuan perang.
Baca: Pengakuan sang Mantan Suami Soal Sifat Asli Barbie Kumalasari: Nggak Boleh ke Mana-mana
Baca: KPK Cegah Pengusaha Penyuap Aspidum Kejati DKI Berpergian ke Luar Negeri
"Mereka dikirim biar memiliki kemampuan intelijen, kemampuan perang, dan memiliki militansi. Setelah masuk lagi ke Indonesia,organisasinya tambah kuat," kata Dedi.
Setelah organisasi pimpinan PW kuat maka mereka akan menyatakan diri untuk membangun khilafah.
Dedi menyebut PW pernah memegang posisi penting bidang intelijen dalam struktur organisasi Jamaah Islamiyah (JI) sekira tahun 2000-an.
Kemudian PW menjabat sebagai pimpinan atau amir JI setelah organisasi tersebut dibubarkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Setelah JI dinyatakan dibubarkan, dia dibaiat sebagai amir (pemimpin) JI di Indonesia. Yang bersangkutan punya kompetensi merakit bom, kemampuan intelijen dan kemampuan militer lainnya, sehingga dia dibaiat sebagai pimpinan JI," ucap Dedi.
PW ditangkap Densus 88 Antiteror Polri bersama Polda Jawa Barat di Hotel Adaya, Jalan Raya Kranggan, Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2019),
Polisi juga menangkap istri PW yaitu MY dan orang kepercayaan PW yakni BS.
Dedi menyebut ketiganya ditangkap di lokasi dan waktu yang sama dengan penangkapan PW.
Selain itu, polisi juga menangkap orang kepercayaan PW yakni A di Perumahan Griya Syariah, Kebalen, Bekasi pada Minggu (30/6/2019).
Di hari yang sama polisi juga menangkap BT di Ponorogo, Jawa Timur.
Densus menciduk BT alias Haedar alias Deni alias Gani yang berperan sebagai penasihat PW dan penggerak JI wilayah Jawa Timur.
Peranan
Densus 88 Antiteror Polri melakukan serangkaian penangkapan terhadap lima terduga teroris di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Kelima terduga teroris yang ditangkap tersebut diduga tergabung dalam kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang berafiliasi kepada kelompok teroris global, Al Qaeda.
Penangkapan pertama dilakukan terhadap pria berinisial PW alias Abang di satu hotel di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2019).
"Yang ditangkap ini (PW) adalah pimpinan daripada JI (Jamaah Islamiyah) setelah dia melakukan metamorfosa dari tahun 2007 sampai dengan sekarang. Atau boleh dikatakan sebagai Amir dari JI," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019) dikutip dari kompas.com.
Baca: Sebagai Narapidana, Saipul Jamil Akui Butuh Kasih Sayang
Baca: Brooklyn Nets Bangun Dinasti Baru, 3 Pemain Berlabel Bintang Jadi Pilar Utama
Baca: Disebut Tak Terawat Gara-gara Lututnya Hitam, Fadel Islami Beri Jawaban Bijak: Saya Dulu Anak Bolang
Di tempat yang sama, polisi pun menangkap istri PW yang berinisial MY dan seorang terduga lainnya BS.
MY disebut aktif dalam organisasi tersebut.
Sementara BS merupakan penghubung antara PW dan para rekrutan kelompok JI.
Kemudian, Minggu (30/6/2019) polisi menangkap A di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Ia merupakan salah satu orang kepercayaan PW yang menggerakkan organisasi JI di Indonesia.
Terakhir, Densus 88 meringkus BT yang merupakan orang kepercayaan PW, sekaligus menggerakkan jaringan JI di Jawa Timur.
"Tersangka yang kelima adalah tersangka atas nama BT alias Haedar alias Deni dan alias Gani. Yang bersangkutan ditangkap pada hari Minggu, 30 Juni pada pukul 14.15 WIB di Ponorogo," tutur Dedi.
Dedi mengatakan, kelompok ini belum memiliki rencana untuk melancarkan aksi.
Namun, menurut Dedi, kelompok tersebut sedang mengembangkan kekuatan.
Tujuannya, membangun khilafah.
Densus 88, kata Dedi, masih mendalami lebih jauh kasus ini.
Penangkapan di Jawa Timur
BT (42), warga asal Klaten, Jawa Tengah ditangkap tim Densus 88 saat perjalanan menuju Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (30/6/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.
BT diketahui mengontrak rumah di Perumahan Grisimay, Blok C-14, Kelurahan Mangunsuman, Siman, Ponorogo.
Tim Densus 88 sudah cukup lama memantau gerak gerik BT dan telah dibuntuti sejak dari wilayah Desa Soco Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri sampai wilayah Kabupaten Ponorogo.
Penggerebakan dilakukan tim Densus di jalan alternatif Wonogiri-Ponorogo, Jalan Raya Sampung Desa Pohijo, Kecamatan Sampung, Ponorogo.
Baca: Lemhanas: Ketahanan Nasional Perlu Diciptakan Dengan Memajukan Kebudayaan
Baca: Perut Irish Bella Alami Kram Usai Naik Motor Keliling Kota Bareng Ammar Zoni
Baca: Viral Video Wanita Bawa Anjing ke Masjid di Bogor, Polisi Beberkan Kronologi dan Asal-usulnya
Para petugas yang berpakaian preman dengan menggunakan beberapa kendaraan roda empat dan sepeda motor mencegat kendaraan Toyota Avanza nopol B 1844 POD warna perak yang dikendarai BT seorang diri.
Menurut sejumlah saksi mata, kendati tidak ada perlawanan, BT sempat diminta keluar mobil dan tiarap dengan kedua tangan di atas tengkuk.
Petugas Densus terlihat bersiaga dengan senjata api terarah kepada BT sampai petugas lain selesai memborgolnya.
"Ada beberapa warga yang tadi sempat mengambil gambar saat penggerebekan terjadi. Namun kemudian mereka didatangi petugas dan diminta untuk dihapus," kata Sugianto seorang saksi mata.
Kapolres Ponorogo AKBP Radiant membenarkan kejadian penangkapan terduga teroris tersebut.
"Iya benar, ada penangkapan,” katanya.
Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci informasi tentang pria yang sempat diamankan tim Densus Selain itu, ia mengaku belum tahu keterkaitan terduga teroris itu dengan jaringan kelompok radikal mana.
"Langsung diamankan dan dibawa ke Jakarta. Lain-lainnya tidak tahu," katanya.
Seluk beluk PW
PW diketahui tinggal di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
PW tinggal di sebuah perumahan di Kelurahan Cikaret, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Suaeb seorang petugas kemanan di perumahan tempat tinggal PW membeberkan sosok yang ditangkap aparat kepolisian tersebut.
PW dikenal sebagai pribadi yang tertutup.
PW diketahui telah tinggal di perumahan tersebut selama tiga tahun belakangan.
"Orangnya agak tertutup. Di sini ngontrak sudah sekitar 3 tahunan. Jadi memang warga juga tidak pada tahu. Orangnya memang tertutup. Keluar ya keluar setelah itu langsung masuk ke rumah," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Minggu (30/6/2019).
Suaeb pun menjelaskan bahwa PW kerap gonta ganti kendaraan untuk menunjang aktivitasnya.
Baca: Update Kasus KLB Hepatitis A di Pacitan, 957 Orang Terjangkit
Baca: Cerita Nurul Qomar Saat Menjabat Menjadi Rektor Universitas Muhadi Setiabudhi Brebes
Baca: Komedian Nurul Qomar Bantah Lakukan Pemalsuan Dokumen SKL, Berikut Penjelasannya
"Keluar menggunakan mobil. Mobil yang digunakan ganti-ganti, pertama fortuner, lalu Pajero kemudian Inova," jelasnya.
Kendati demikian, PW tidak pernah menerima tamu ataupun temannya yang datang ke rumah kontrakannya.
"Dia tidak pernah menerima tamu dari luar," ucapnya.
Diketahui, PW tinggal bersama seorang istri dan 2 orang anaknya yang selama hampir tiga tahun tinggal di Perumahan Pesona Telaga.
"Dia tinggal bersama seorang istri dan 4 orang anak. Anaknya dua ada di sini dan yang dua lagi saya kurang mengetahuinya tinggal dimana," paparnya. (kompas.com/tribunnewsbogor.com)