Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BITUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis dengan daya tarik yang dimiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.
Hal ini disampaikan Jokowi setelah meninjau langsung Pelabuhan Samudra Bitung, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (5/7/2019).
Memang saat ini, menurut Presiden, masih banyak fasilitas pendukung KEK Bitung yang belum berjalan.
Misalnya saja pelabuhan yang baru akan dimulai pengembangannya pada Oktober mendatang.
Baca: Fakta Lain Tukang Bubur Pembunuh Bocah SD di Kontrakan Bogor, Ternyata Pedofil, Ini Motif Pembunuhan
Baca: Cara Menghadapi Kritik Berdasarkan Kepribadian MBTI, INTJ Membantah Karena Merasa Selalu Benar
Baca: Harga Emas Antam Pecahkan Rekor Termahal, Bagaimana Prospek Selanjutnya?
Pengembangan itu untuk memisahkan pelabuhan rakyat dan pelabuhan yang ada sekarang.
Pemisahan pelabuhan ini merupakan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Kita ingin membenahi semuanya. Lahan disiapkan dari Pemda kemudian nanti yang bangun dari Kementerian Perhubungan. Setahun-lah rampung,” kata Jokowi.
Menurut Presiden, setelah fasilitas pendukung tersebut berfungsi, maka KEK Bitung ini diharapkan bisa berkembang.
“Banyak yang ingin masuk ke sini. Ini ujung yang dekat dengan Filipina dan Asia bagian timur. Ini ada kekuatan yang bisa dipakai dari sini, baik untuk mengekspor maupun untuk mengimpor barang-barang tertentu,” tuturnya.
Selain pelabuhan, Presiden juga mengatakan fasilitas pendukung lainnya yang juga sedang dibangun adalah jalan tol Manado-Bitung.
“Jalan tol nanti tahun depan awal rampung, dermaga tahun depan rampung, tahun depan jembatannya dimulai dari sini ke Lembeh. Nanti pariwisatanya akan hidup, industrinya hidup, di kawasan yang berbeda,” ucap Presiden.
Selain meninjau pelabuhan, Presiden bersama rombongan menyambangi Kantor Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Bitung.
Ketika sapa anak-anak