"FKPD yang menyatakan pembentukan Kogasma Partai Demokrat tidak memberi dampak apapun adalah cara pandang yang misleading dan tidak tepat," kata sekjen Partai Demokrat itu.
Ia membeberkan beberapa bulan sebelum pelaksanaan Pemilu 2019 pada 17 April, elektabilitas Partai Demokrat sekitar 3 sampai 4 persen.
Hal itu disebut bisa dibuktikan dari elektabilitas yang dikeluarkan berbagai lembaga survei.
Selain itu, konsentrasi pengurus partai pun terpecah ketika ibu AHY, Ani Yudhoyono divonis mengidap kanker darah.
Seperti yang diketahui, sebelum meninggal, Ani Yudhoyono pun harus dirawat secara intensif di Singapura.
Sebagai suami, SBY pun mendedikasikan seluruh waktunya untuk mendampingi sang istri.
Menurut Hinca Pandjaitan, saat kondisi genting itu, keberadaan AHY justru bisa meningkatkan kekuatan Partai Demokrat.
"Berkat kerja keras Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu 2019, bersama-sama semua kader di seluruh Indonesia, Partai Demokrat tetap mampu mempertahankan kekuatan politiknya di angka 7,7 persen," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Jalan Politik AHY, Digadang-gadang Jadi Capres 2024, Kini Posisinya 'Digoyang' Pendiri Demokrat, https://jabar.tribunnews.com/2019/07/06/jalan-politik-ahy-digadang-gadang-jadi-capres-2024-kini-posisinya-digoyang-pendiri-demokrat?page=all.